( Seyogyanya APBD 2012 Akan  Lebih Efektif Bila Memperbaiki Saja Yang Ada, Bukan Malah Buang Anggaran Untuk Rencana Tambahan Bengkalai Seperti Gambar Sample  Infrastruktur Yang Rusak  ) Tingginya anggaran perencanaan dalam APBD Selayar TA 2012 patut dipertanyakan oleh sejumlah pemerhati dan lembaga Independen di Indonesia ini. Hal ini terungkap setelah sejumlah pekerja pers kemudian bersama melakukan kajian terhadap isi dari bundel APBD Kabupaten Kepulauan Selayar TA 2012 yang disahkan oleh dewan pada akhir 2011 lalu. Dari hasil sementara kajian terhadap bundel anggaran daerah untuk pembiayaan sejumlah program dan kegiatan pemerintah Kabupaten Kepulauan Selayar setahun, muncul beberapa kegiatan dengan pembiayaan yang cukup membingungkan, kendati hal ini sebenarnya bukanlah sebuah tanggungjawab para pengkaji dan bukanlah sebuah keahlian namun kajian ini tentulah menjadi sebuah pertanyaan yang bisa menhasilkan satu karya berita pada media masing masing. Termasuklah banyaknya pembiayaan pembiayaan yang redaksinya berarti sebuah pembiayaan kegiatan perencanaan dan design sebuah kegiatan pemerintah. Hasil akhir terkait hal ini adalah biaya yang dianggarakan adalah biaya yang akan dibayarkan kepada perusahaan jasa konsultan.  Malah dalam daftar terlihat kode kode rekening yang mengartikan bahwa pelaksanaan pembiayaan ditahun 2012 ternyata pembayaran tunggakan kepada sebuah perusahaan perencana.  Ironisnya, proses pelaksanaannya pada tahun sebelumnya dinilai telah menyalahi aturan yang berlaku, termasuk adanya sinyalemen terjadi KKn dalam pelaksanaannya. Hasil akhir dan kesimpulan sebagai bahan usulan kepada pihak pihak yang mampu dan pihak terkait yang mencium adanya kerugian negara dalam pelaksanaan sejumlah proyek perencanaan di Kabupaten Kepulauan Selayar untuk lebih serius melakukan kajian dan telaah serta melakukan pembuktian secara fakta dilapangan terkait hal ini.  Sekaligus melakukan ekspose, bila kemudian memang telah terjadi hal yang diduga merugikan negara. ( maksudnya ner : Biar kami dapat berita juga Pak. Jangan diam-diam  ya Pak).