Mohon tunggu...
Arsanda Hadriansyah
Arsanda Hadriansyah Mohon Tunggu... Seniman - Seorang Pelajar

Siswa SMA di Cikarang yang hobby memakan sambal tanpa minum

Selanjutnya

Tutup

Humor

Tidak Ada Alasan yang Mantap untuk Nonton Film di Bioskop Selain Nonton Bareng Gebetan

5 Juli 2019   03:01 Diperbarui: 5 Juli 2019   04:00 124
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Nonton film kurang afdhal kalau ga nonton di bioskop."* HUEK CUIH* KATA SIAPA?

Mungkin bagi kamu nonton film di bioskop itu mengasyikan, *CUIH HUEK* kenapa bisa-bisanya kamu bilang hal itu mengasyikan? Nonton film di Bioskop tanpa orang yang kamu kasihi adalah sebuah kenihilan yang absolut. Apa yang kamu cari dari nonton tanpa orang yang kalian kasihi?

Biar saya tebak. Kalian hanya sedang mengalami krisis identitas, hanya ingin dianggap kalau kalian sudah nonton film itu. Apalagi sekarang zamannya  swipe kanan cekrek, alias bikin Story anywhere and anytime. Beberapa tahun lalu muncul istilah "No Pic=Hoax" (Tidak ada gambar=Bohong) mungkin sekarang sudah berganti menjadi "No story=Hoax". 

Kalian hanya ingin dianggap gaul di depan teman tongkrongan kalian, atau kalian terpaksa menonton film itu karena teman tongkrongan kalian semuanya sudah nonton dan hanya kamu yang belum, sehingga kamu sering pelanga-pelongo doang ketika teman-teman kalian ngomongin AADC 3 sementara kamu masih berkutat dengan janji Rangga akan kembali pada sebuah purnama.

Menonton film di bioskop menurut saya hal yang "Apaan banget", kecuali bersama orang yang kamu sayangi. Mengapa? Inilah alasannya.

Buang-Buang Waktu

Jujur, buat saya menonton film itu satu hal yang cukup membuang waktu. Karena film ini adalah sesuatu yang kompleks dengan segudang plot dan karakternya. Coba bayangkan, kita Harus membuang waktu 1-2 jam duduk sambil menatap layar yang cukup untuk dijadikan karpet masjidkarena ukurannya cukup besar hanya untuk mengikuti kemauan si pembuat film, yaitu mengikuti jalan cerita yang cukup ngalor-ngidul, kadang juga sudah bosan dengan plot-plotnya. 

Saya sering jika nonton di-uhuk- indo- uhuk- xxi- uhuk itu mempercepat ke bagian endingnya dulu agar saya tau endingnya dulu, karena saya malas bergelisah untuk menerka-nerka ending sebuah film. Jika filmnya berakhir dengan apa yang saya inginkan saya akan menontonnya dari detik awal hingga lagu di credit scene selesai. Jadi menurut saya nonton film di bioskop, tanpa yang kamu sayangi pastinya, itu wasting time. Titik

Buang-Buang Duit/Uang/Harta

Banyak jalan menuju Roma, banyak cara menikmati drama. Menonton film di Bioskop itu LARANG alias MEHONG alias MAHAL. Bukan, ini bukan sebuah hal yang relatif. Hal ini adalah sebuah hal yang pasti. Bagaimana tidak, kamu bisa menikmati film yang sedang happening di bioskop di lain waktu. Entah beberapa  tahun, beberapa bulan, atau mungkin beberapa hari kedepan, semua bergantung pada perekam dan pembajak  persetujuan hak cipta sebuah film. 

Kamu bisa menikmati film itu mungkin di aplikasi atau situs penyedia film yang gratis legal tentunya. Kamu jangan pernah nonton di Indoxxi atau apalah itu, tapi nonton di layarkaca.tv layanan penyedia film, contohnya Hooq, Iflix, dan Netflix. Atau mungkin bagi kamu yang suka drakor bisa nonton di Viu. Ya tetap saja sih ada yang berbayar, tapi kan ga semahal nonton sambil duduk doang di tempat gelap dan dingin itu selama 2 jam. Atau mungkin untuk kamu yang soban kismin, bisa nonton di televisi. Kuncinya adalah sabar karena mungkin 3 tahun kedepan baru ada filmnya di SCTV.

Alasan lainnya adalah kekonyolan pihak bioskop yang membeda-bedakan harga di setiap seat di satu teater. Seat yang katanya lebih nyaman untuk ditempati karena akan mendapat posisi dan view yang bagus akan lebih dimahalkan. Dasar kapitalis.

Makanan dan Minuman Tidak Murah

Jika saya menonton film di bioskop tanpa pasangan saya, jelas saya akan lebih memilih menahan lapar dan haus, ditambah dinginnya AC di bioskop, daripada membeli makanan atau minuman yang disediakan pihak bioskop. Jangan tanya kenapa. Ck. Malah nanya kenapa lu gimana sih. Ya jelas-jelas harganya yang tidak masuk di akal. Apa-apaan minum air bening 15 ribu, kalau kalian nonton film dirumah temen minum es sirop aja gratis, malahan ditawari. Air mineral saja sudah mahal seharga nasi telor dadar + teh anget di Warteg Bahari, bayangkan saja makanan dan minuman lainnya semahal apa. Lagi-lagi ini bukan hal yang relatif, ini hal yang pasti.

Sudah makanan mahal, tidak diperbolehkan pula membawa makanan dari luar. Hey, saya bawa makanan dan minuman dari luar karena untuk bertahan hidup di sebuah ruangan yang suhunya 15 derajat celcius. Kalian ingin mengurusi segala urusan duniawi saya? Mulai dari biaya pemakaman dan menggantikan peran saya di keluarga?

Saya rasa pihak bioskop adalah korporasi paling kapital sejagat raya.

Namun, hal ini bisa diatasi jika kamu nonton bareng pacar kamu, karena sesekali kalian bisa patungan untuk membeli paket makanan dan minuman yang termurah, ingat ya harus yang termurah, kita tidak boleh memperkaya pihak bioskop.

Jadi, bagaimana? Kalian masih ingin nonton film di bioskop? Apalagi sendirian? hmmm tidak habis pikir saya. Semua argumen saya diatas tidaklah valid karena saya... saya... saya adalah sobat kismin. Kalian pasti sudah siapkan jari-jari kalian untuk menghujat saya dengan kata "miskin". Yaa memang benar sih tidak salah. Tenang... semua yang saya katakan diatas tidak sepenuhnya benar, karena ini adalah humor, masa diawal saya bilang kalau ini humor, nanti sudah tidak lucu lagi dong. Intinya, dukung industri perfilman, khususnya di Indonesia. Hindari pembajakan film. Sudah ah saya males bikin koda.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humor Selengkapnya
Lihat Humor Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun