Mohon tunggu...
Arrum Wijaya
Arrum Wijaya Mohon Tunggu... Mahasiswa - UIN Kh. Abdurrahman Wahid Pekalongan

Pemulis adalah seseorang yang memiliki ketertarikan pada dunia literasi, mengawali karir kepenulisan di dunia sastra mengajak penulis juga mempelajari kepenulisan non sastra.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Cegah Stunting dan Penyakit HIV & AIDS pada Remaja, Mahasiswa KKN 54 UIN GusDur Gelar Sosialisasi pada Posyandu Remaja

30 Oktober 2022   06:30 Diperbarui: 30 Oktober 2022   06:31 512
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sabtu, 29 Oktober 2022 mahasiswa KKN 54 UIN KH. Abdurrahman Wahid Pekalongan menggelar sosialisasi pencegahan stunting dan pencegahan HIV & AIDS pada remaja. Sosialisasi diisi oleh tim kesehatan dari Puskesmas Kesambi, Kecamatan Margasari, Kabupaten Tegal. Kegiatan sosialisasi dimulai pukul 09.30 WIB diikuti oleh 20 remaja yang bertempat di Balaidesa Prupuk Utara. Acara dimulai dengan pemeriksaan kesehatan remaja mulai dari pengukuran tinggi badan, pengukuran berat badan, pengukuran lingkar lengan (lila), pemeriksaan tekanan darah, kemudian dilanjutkan kegiatan sosialisasi, sesi tanya jawab, dan ditutup dengan pembentukan pengurus posyandu remaja.

Kegiatan sosialisasi dibuka dengan sambutan bidan Desa Prupuk Utara, Iswatun Khasanah, A.Md. Gz yang menyampaikan, "...Bahwa tujuan dari sosialisasi mengenai stunting dan HIV & AIDS pada remaja ini merupakan bentuk pencegahan stunting sejak remaja yang sedang digencarkan oleh pemerintah termasuk di Kabupaten Tegal. Adapun selain stunting, pada remaja saat ini yang rawan dengan pergaulan bebas perlu diberikan edukasi sekaligus himbauan pengaruh negatif dari kenakalan remaja tersebut terhadap kesehatan apalagi dapat menyebabkan penyakit menular HIV & AIDS yang tidak dapat disembuhkan.

Sosialisasi penyampaian materi pertama diisi oleh Eki Ermayani A.Md.Gz petugas gizi Puskesmas Kesambi, beliau menuturkan bahwasannya, "Kecamatan Margasari merupakan kecamatan yang menduduki peringkat ketiga dengan kasus stunting tertinggi sekabupaten Tegal, dengan angka 1.085 penyandang stunting. Hal tersebut menunjukkan bahwa perlu adanya sosialisasi terkait stunting kepada semua kalangan, terlebih lagi remaja yang kelak akan menjadi calon orang tua harus mengetahui stunting dan pencegahannya sedini mungkin dengan memperhatikan makanan yang dikonsumsi." Selain itu, Eki juga menyampaikan lima hal yang menyebabkan stunting, diantaranya yaitu, disebabkan kurangya edukasi  soal asupan gizi saat hamil, kurangnya gizi saat bayi lahir hingga usia 2 tahun, kondisi kesehatan ibu yang buruk, sanitasi dan kebersihan lingkungan yang buruk dan Infeksi penyakit. Stunting dapat dicegah dengan lima hal, yaitu dengan cara Ibu hamil makan lebih banyak dari biasanya, mengonsumsi TTD (Tablet Tambah Darah), melakuan IMD (Inisiasi Menyusui Dini), atasi kekurangan yodium dan pemberian ASI eksklusif 0-6 bulan.

Materi kedua terkait dengan penyakit menular HIV & AIDS, materi ini disampaikan oleh Putri Fatikha Permatasari, S. Km petugas promkes puskesmas Kesambi. Putri menyampaikan bahwasannya, "HIV dan AIDS itu berbeda, secara pengertian HIV Virus yang menurunkan sistem kekebalan tubuh, sedangkan AIDS merupakan Kumpulan gejala penyakit yang timbul akibat menurunnya sistem kekebalan tubuh yang disebabkan oleh virus HIV." Penularan HIV/AIDS ini dapat melalui empat hal, yaitu melalui hubungan seksual, melalui pemakaian jarum suntik bersama, persalinan dari ibu hamil yang mengidap HIV/AIDS dan melalui transfusi darah dari pengidap HIV/AIDS.

Kegiatan sosialisasi dilanjutkan dengan sesi tanya jawab, ada beberapa pertanyaan menarik dari peserta, ada salah satu pertanyaan yang menarik terkait stunting yang disampaikan oleh peserta bernama Hari, "Pada penyampaian materi awal, dikatakan bahwasannya stunting itu kondisi gagal tumbuh pada balita terutama hingga 1.000 hari kehidupan tepatnya 2 tahun. Mengapa edukasi tentang stunting ini disampaikan kepada kami?" Pertanyaan tersebut dijawab langsung oleh Eki Irmayani A.Md.Gz, "seperti yang telah dikatakan sebelumnya, bahwa kasus stunting ini sedang digencarkan oleh Pak Jokowi, termasuk untuk Kabupaten Tegal sendiri. Edukasi tentang stunting  ini sangat penting bagi remaja khususnya remaja perempuan yang harus mempersiapkan pencegahan stunting sejak dini dengan menjaga kesehatan melalui makanan yang bergizi dan pola hidup sehat, terutama dengan mengimbangi makanan siap saji dengan sayur-mayur."

Pertanyaan selanjutnya datang dari peserta bernama Vira Shavira yang menanyakan, "bagaimana langkah-langkah yang harus kami lakukan apabila bertemu dengan orang yang mengidap penyakit HIV/AIDS, apakah kita harus menjauhinya?" pertanyaan tersebut dijawab langsung oleh Putri Fatikha Permatasari, S. Km, "ketika kita bertemu dengan pengidap HIV/AIDS langkah yang harus dilakukan adalah membatasi diri dengan menggunakan masker dan tetap memberikan suport kepada pengidap agar semangat meminum obat, bukan malah menjauhinya yang akan membuat kondisinya semakin memburuk."

Pertanyaan demi pertanyaan telah terjawab, kegiatan sosialisasi ditutup dengan pembentukan struktur organisasi Posyandu Desa Prupuk Utara yang dimonitori oleh Dini Intan Safitri, A. Md Keb selaku pemegang program remaja Puskesmas Kesambi. Pembentukan struktur organisasi menghasilkan pengurus posyandu remaja pertama di Desa Prupuk Utara, dengan ketua saudari Dwi, wakil saudari Shafira, dengan dibantu lima orang kader posyandu yaitu Karin, Ajeng, Radit, Iman dan Santi.

 

 

 

 

 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun