Pada sebujur raga yang mulai kaku
Hanya telunjuk, masih mampu menunjuk waktuOlah rasa masih ada
Pada semangkuk gulai kambing
Pada sepiring ketupat berkuah santan
Dan mungkin jutaan wadah kehidupan
Olah rasa itu, masih ada
Pada segelas es cendol tepian jalan
Pada secangkir kopi hitam banyak gula
Dan mungkin jutaan tatakan kepulan kenikmatan
Saat masih berusaha menunjuk waktu
Dan bibir yang masih mampu membuka perlahan
Hanya sesendok air bening harapan tersodorkan
Sebab apa, kawanku? Semua sudah tergariskan
Tidurlah kawan
Besok aku akan datang
Masih dengan sapu tangan air mata
Di balik pintu titipan nyawa
Pada semangkuk gulai kambing
Pada sepiring ketupat berkuah santan
Dan mungkin jutaan wadah kehidupan
Pada segelas es cendol tepian jalan
Pada secangkir kopi hitam banyak gula
Dan mungkin jutaan tatakan kepulan kenikmatan
Dan bibir yang masih mampu membuka perlahan
Hanya sesendok air bening harapan tersodorkan
Sebab apa, kawanku? Semua sudah tergariskan
Besok aku akan datang
Masih dengan sapu tangan air mata
Di balik pintu titipan nyawa
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!