Lahir, jodoh, dan mati sudah ada yang mengatur. Pameo yang begitu kuat mempengaruhi alam pikiran manusia.
Keinginan mengejar jodoh hingga mengalami bucin, begitu mudah membentur tembok restu orang tua. Faktor kemapanan, kedewasaan bersikap, bahkan fisiologis dan psikis terkadang mampu mengkandaskan harapan sepasang kekasih.
Mungkin bagi yang lebih mengedepankan rasa, restu orang tua adalah kesempurnaan menjalin hubungan kasih sayang. Sebab, kasih sayang bukan hanya untuk berdua, tetapi juga untuk keluarga dari kedua belah pihak.
Putus hubungan secara baik-baik dan bahkan berakibat ghosting, mungkin pilihan terbaik bagi sebagian yang mengalami kegagalan menjalin hubungan karena restu orang tua. Menerima keadaan adalah jalan terbaik dan berharap dapat menemukan pasangan yang lebih baik pula.
Pilihan ini jelas akan mendapat penilaian miring. Mengapa? Karena sebagian orang akan menilai kurang gigih memperjuangkan wujud cinta sejati. Apakah salah? Jelas tidak, sebab setiap individu mempunyai pertimbangan yang kadang berbeda dengan orang lain.
Maka, berbahagialah bagi pasangan yang hubungannya direstui orang tua kedua belah pihak. Sebab, tidak semua pasangan mengalami dan merasakan gelombang jalinan kasih sayang sesuai harapan dan begitu indah pada akhirnya.