Mohon tunggu...
ARIF R. SALEH
ARIF R. SALEH Mohon Tunggu... Guru - SSM

Menyenangi Kata Kesepian dan Gaduh

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Capung-capung nan Genit

27 Oktober 2020   10:51 Diperbarui: 27 Oktober 2020   11:07 325
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Briam Cute. Pixabay.com

“Nunggu Zaky. Masih mandi, Yah”

Jawab Agha pendek, sedang capung yang lain tancap gas menuju ke rumah dengan wajah riang. Aku hanya bisa diam dan berdiri. Merasakan sengat matahari yang masih cukup ganas menggoreng tubuhku.

***

Sesampai di beranda rumah, aku segera duduk di dipan. Sengaja pintu rumah tidak segera kubuka. Aku pandangi capung-capung nan genit satu-persatu. Seperti pandangan sang maharaja ke para bawahannya.

Capung-capung nan genit duduk di lantai berjajar. Kalau sudah posisi ini yang mereka pamerkan, pasti ada yang mereka pinta dariku.

“Apa ya?” Pikirku mengingat dan mengingat.

Ah, baru aku ingat. Kemarin sore aku menjanjikan mereka membuatkan mainan pesawat dari kertas. Pantas saja mereka duduk berjajar. Duduk seperti biasanya jika ada sesuatu yang diharapkan dariku.

Bergegas aku membuka kunci rumah dan menuju ruang kerja. Kucari kertas-kertas bekas, namun tak kutemukan. Adanya setengah rim kertas folio yang masih polos atau kosong tanpa tulisan dan coretan apapun.

“Ah, biarlah kertas-kertas kosong ini aku berikan. Toh, hanya lima lembar” Gumamku.

“Ini yang kalian inginkan. Ya, khan?” tanyaku sambil menunjukkan kertas-kertas kosong.

“Yeyyy…” Serempak mereka bersuara senang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun