Mohon tunggu...
Arra Yusuf
Arra Yusuf Mohon Tunggu... Freelancer - Arra Itsna Yusuf suka jalan-jalan dan nulis suka-suka

Setidaknya, dengan menulis, "Aku menghadirkan diri, meski kau anggap aku mati" (Arra Yusuf)

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

"One Day Trip" Bekasi-Bakauheni, Menikmati Panorama Selat Sunda dari Titik Nol Sumatera

20 Maret 2018   05:59 Diperbarui: 20 Maret 2018   10:00 2094
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sebelum kapal feri yang kami tumpangi benar-benar bersandar di Pelabuhan Bakauheni, Lampung Selatan, seorang ibu (warga asli Lampung yang merantau ke Tangerang) menitip pesan agar kami berhati-hati di "tanah orang".

Ia juga sebelumnya sempat mengatakan bahwa kami (saya dan satu teman saya) nekat. kok ya mau-maunya jalan-jalan cuma niat nyebrang doang?

Dokumentasi Pribadi
Dokumentasi Pribadi
Tapi ya, begitulah adanya kami. Kalau nggak jalan-jalan dadakan ya kadang-kadang suka nekat, juga. Tapi berusaha sebaik mungkin cari yang agak hemat budget-nya. hehehe seperti perjalanan kami kali ini. One Day Trip dari Bekasi ke Menara Siger, Bakaheuni, Lampung Selatan. Ala-ala back packer maunya. tapi kayaknya cuma ekspektasi, sih.

Liburan Nekat (?) Hemat?

Dokumentasi Pribadi
Dokumentasi Pribadi
Kami berangkat pukul 7.30 dari Tol Jatibening menuju Merak. Perjalanan menuju Pelabuhan Merak menggunakan  bus memang simpel. Cuma tinggal duduk manis tak perlu turun naik beberapa kali karena bus Bekasi-Merak pastinya langsung cuss ke Merak, kan, bukan ke Tanjung Priok? hehe..

Tapi memang harus banyak bersabar dengan kemacetan di tol dalam kota karena waktu itu kami jalan pas hari kerja. Belum lagi bus juga akhirnya harus ngetem (?) lama dulu sewaktu tiba di Terminal Pakupatan, Serang, menunggu penumpang menuju Merak penuh lagi. Belum lagi bus sempat berputar dulu di sekitaran tol Cilegon mengantar orang-orang ke terminal, baru masuk lajur tol ke Merak lagi.

Meskipun sempat kena macet dan lumayan pegal duduk selama kurang lebih 4 jam perjalanan, kami cukup terhibur dengan bapak pengamen yang lagunya nuansa 80-an yang liriknya kode "laut" banget. "Lautnya luas seperti.. jiwaku", jadi membuat kami makin penasaran dengan perjalanan kali ini. Belum lagi, kami bisa tidur lumayan nyenyak selama di bus. Cukup, lah, untuk meredam penat. Yang bikin nggak santai sebenarnya ya ongkosnya. Lumayan, tarifnya 37 ribu rupiah sekali jalan.

Dokumentasi Pribadi
Dokumentasi Pribadi
Hampir Dzuhur kami tiba di Pelabuhan Merak. Awalnya agak linglung mencari loket pembelian tiket dan arah menuju kapal. Namun akhirnya dimudahkan karena di pelabuhan petunjuk-petunjuk arahnya cukup jelas.

Belajar dari Lautan

Dokumentasi Pribadi
Dokumentasi Pribadi
"Allah-lah yang menundukkan lautan untukmu supaya kapal-kapal dapat berlayar padanya dengan seizin-Nya dan supaya kamu dapat mencari karunia -Nya dan mudah-mudahan kamu bersyukur." (QS. 45: 12).

Dokumentasi Pribadi
Dokumentasi Pribadi
Dengan biaya Rp. 15.000 perorang, kami pun menyeberangi Selat Sunda menuju Bakaheuni. Saking jatuh cintanya dengan pemandangan lautan luas dan pulau-pulau kecil, juga kapal-kapal yang tampak imut berlayar dari kejauhan, kami memutuskan duduk di luar. Karena tak ingin menyia-nyiakan kesempatan melihat laut dan angkasa yang seolah bersatu di ujung pandangan sana, belum lagi cuaca memang sedang sangat bersahabat. Cerah sekali.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun