Pertama : Jangan terpancing ; ketika orang-orang sejenis ini menceritakan tentang kehebatannya, tidak usah terpancing. mereka menganggap kita hanya ikut-ikutan, iri dan tidak mau kalah. Ucapkan aja " itukan masalah Loe"
Kedua  : Tunjukkan sikap tidak tertarik ( cuek bebek ) si pamer akan merasa bahwa kita bukanlah target mereka.
Ketiga : Membatasi percakapan. Kalau situkang pamer adalah rekan kerja, ceritalah tentang pekerjaan.Jika situkang Pamer adalah orang yang baru celik matanya ( OKB ) berikanlah senyum manis yang sangat menggoda, supaya dia mengerti bahwa kita mengenal dan mengetahui latar belakang kehidupan dia.
Jika ingin mengingatkan orang yang suka pamer, kita bisa menggunakan beberapa kalimat sindiran, seperti yang pernah saya baca di "BRILIO " misalnya :
> Kamu sudah capek ya miskin? Sama ........kita sebasib..............
> Kalau mau pamer di medsos, pastikan dulu utangmu sudah lunas belum?
> Masa kecilmu kurang bahagia ya,maka sekarang kamu ingin bahagia???
> Hargai orang yang suka pamer, karena pamer juga butuh usaha....
Kesimpulan dari tulisan  ini adalah : Tidak perlu memproklamirkan apa yang kita punya. Tidak perlu memaksakan diri supaya mendapat pengakuan dari masyarakat. Rezeki masing-masing orang sangatlah berbeda, tidak perlu harus saling menonjolkan diri. Harta  adalah titipan Yang Kuasa, kita harus menyadari bahwa ketika ajal menjemput harta tidak boleh dibawa mati, kita hanya dibekali dengan  sebuah peti mati berukuran 2 meter  ( bagi umat Kristiani ) maka dimasa hidup jika punya harta yang banyak,    pandai- pandai lah membawakan diri. Sedapat mungkin berbagilah dengan saudara yang belum beruntung. dengan warga sekitar atau dengan komunitas yang ada di lingkungan.
Sebagai Ilustrasi,, penampilan  orang yang sudah lama kaya  berbeda  dengan orang kaya baru, OKB  terlihat Norak dan dipaksakan. Sementara orang kaya lama terlihat sangat sederhana namun elegant.Seperti kata motivasi saya yang berbunyi" Melihat tapi Buta, Mendengar tapi tuli " jadi bersahabatlah dengan kondisi.