Mohon tunggu...
Arolina Sidauruk
Arolina Sidauruk Mohon Tunggu... Pengacara - Waktu itu sangat berharga

Bagai menegakkan benang basah

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Pamer Kekayaan

19 Maret 2023   22:06 Diperbarui: 19 Maret 2023   22:22 364
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

e.  Ingin diterima atau diakui >  Ketika seseorang telah merasa kenyang dan cukup akan kebutuhan dasar dan pshikologinya, maka dia tidak bergantung pada pengakuan orang lain,sebaliknya seorang dengan aktualisasi diri yang rendah akan merasa diterima oleh orang lain setelah mendapat pengakuan.

f.  Untuk memperkuat identitas diri >  sebagai contoh ketika seseorang merasa pintar,maka ia akan memamerkan buku-buku yang dibacanya atau memamerkan seminar-seminar yang pernah diikutinya. Atau ketika seseorang telah berani memamerkan betapa beraninya dia pada suatu tindakan.    

Kita tentu belum lupa tentang Indra Kenz bukan ? Bagaimana kondisinya sekarang, dan dimana kah posisinya saat ini? Jujur ketika para kaum milenial mengagumiya disaat   pamornya lagi naik, saya sempat berpikir,,bagaimana caranya dia dapat uang dalam hitungan kalender? Sepintar apakah dia?Universitas /fakultas  apa  yang mengajarkan dia untuk cepat kaya raya?Banyak orang tidak mengerti apa itu aplikasi Binomo yang menjerumuskan dia. yang katanya berkedok perdagangan. 

Kursus trading,  kursus kecantikan, usaha makanan, clothing line dan masih banyak yang lain. sekali dua kali dan tiga kali mungkin dia masih berhasil mengumpulkan pundi-pundi dari orang-orang yang sealiran dengan dia ( cepat kaya tanpa usaha ) Indra Kenx dihukum dengan pasal  Tindak Pidana Pencucian uang.. 

Dihukum selama 10 tahun dan hartanya disita untuk untuk negara, ketika itu Hakim berpendapat bahwa asset yang disita tidak dikembalikan kepada para korban Indra karena menganggap mereka juga telah melakukan penjudian online. Sebenarnya kalau mau dikaji ulang, Indra tidak akan  berurusan dengan hukum   kalau dia tidak pamer harta, melalui konten-konten yang dapat meracuni kaum muda. menurut dia Konten-konten yang dibuatnya adalah untuk edukasi kepada masyarakat Indonesia soal trading tetapi dia tidak menyangka akan ada dampak yang ditimbulkan. Dia tidak menyangka akan banyak orang yang dirugikan dari konten tersebut. ( murahhhhhh bangettttt ) begitu kamusnya ketika itu.  Kesombongan yang menjerumuskannya.

Mencegah anak supaya tidak suka pamer sejak dini.

Anak kecil biasanya  suka memamerkan apa yang dia punya. Bagaimana supaya dia terlihat hebat dimata teman-temannya. Padahal sianak hanya membawa mainan tersebut tanpa bermaksud untuk memainkannya. Otomatis kawan-kawannya akan mencoba mainan tersebut dan sianak akan merasa bangga, lalu mengatakan mainan tersebut dibeli orangtua atau diberikan kakek neneknya. 

Bagaimana sikap seorang ibu ketika melihat hal tersebut.?   ibu tidak  usah memarahi atau menegur sianak disaat memamerkan mainannya, nanti ketika  sianak sedang bermain dirumah, ibu boleh mengatakan "tidak semua barang-barang yang kita punya harus ditunjukkan/dipamerkan" artinya supaya teman-temannya tidak memaksa orangtuanya  membeli barang serupa, ungkapkan kepada sianak harus tetap bersyukur dan tidak berlebihan dalam bahagia atas apa yang diperoleh,tidak boleh sombong. 

Atau barangkali bisa saja  kita selaku orangtua tidak menyadari bahwa kita pernah berlaku sombong dan pamer terhadap orang lain dihadapan si anak  maka otomatis sianak pun menirunya.   kita juga perlu memuji sianak dengan cara  membisikkan kalimat pujian atas apa yang diperoleh sekaligus mengajarkan bahwa pujian juga tidak harus selalu didengar orang-orang.

Ada beberapa cara menghadapi orang yang suka pamer.

Flexing ( pamer harta ) makin menjamur di media sosial. Tampaknya media ini sangatlah tepat bagi orang yang suka pamer kekayaan. Mulai dari Liburan keluar negeri, pamer mobil mewah, tas branded dan lain sebagainya.  Itukan di Instagram, Facebook,You tube, bagaimana  kalau didunia nyata atau dilingkungan tempat tinggal kita, seperti apa  sikap kita melihat manusia sejenis itu?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun