Mohon tunggu...
Arnold Adoe
Arnold Adoe Mohon Tunggu... Lainnya - Tukang Kayu Setengah Hati

Menikmati Bola, Politik dan Sesekali Wisata

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Gayatri Wailisa, Anggota BIN? Perlukah Penjelasan dari BIN?

25 Oktober 2014   23:01 Diperbarui: 17 Juni 2015   19:45 6043
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
14142372891809702169

[caption id="attachment_369139" align="aligncenter" width="612" caption="Gayatri Wailisa, putri terbaik bangsa, Pantas menjadi anggota BIN (sbrgbr :trib)"][/caption]

Sore ini  saya menonton Metro Tv, rubrik Metro Siang yang membahas remaja polyglot (berkemampuan berbahasa yang banyak) yang telah meninggal dunia, Gayatri Wailisa, dan menjadi sangat menarik karena mengulik tentang keberadaan (Almh) Gayatri Wailisa yang ditengarai sebagai anggota Badan Intelijen Negara (BIN), “Gayatri anggota BIN?”.

Host Metro Tv berkesempatan mewawancarai ibunda Gayatri via phone. Ketika ditanyakan tentang apakah anaknya Gayatri adalah anggota BIN, ibunda Gayatri bernama Nurul Idawati dengan jelas dan lugas mengiyakan hal itu. Ibunda Gayatri malahan menjelaskan bahwa dia bukan mendengar dari orang lain, tetapi langsung dijelaskan oleh Gayatri.

Ketika ditanyakan oleh Host tentang bagaimana dan Gayatri dilatih oleh siapa, ibunda Gayatri mengatakan bahwa Gayatri dilatih oleh seseorang bernama Pak Hashimsecara intensif dan dilatih di Jalan Pegangsaan No. X, Cikini. Ketika ditanya apakah dia dilatih menembak, ibunda Gayatri menjelaskan bahwa dia belum mendengar itu secara jelas namun ada latihan-latihan yang mengarah di situ. (?)

Supaya berita ini jelas, Metro Tv berusaha menghubungi Marciano Norman, Kepala BIN. Menjadi “sangat” sulit, entah kenapa, hubungan telepon dengan Marciano Norman beberapa kali gagal dan host Metro TV beberapa kali menjelaskan bahwa sudah berusaha mengonfirmasi dengan Humas BIN dan telah dibantah namun berpikir alangkah baiknya kalau langsung mengonfirmasi langsung dengan kepala BIN.

Tentu saja saya terkejut, dan berusaha melihat kemungkinan tersebut melalui berita-berita yang beredar, walaupun belum terlalu jelas, namun fakta bahwa ketika Gayatri dirawat dijaga oleh anggota TNI dan rencana Gayatri untuk dimakamkan di Taman Makan pahlawan menjadi sesuatu yang perlu dicermati.

Saya pun baru “ngeh”ketika tahu bahwa memang Gayatri bercita-cita menjadi intelijen dan baru tahu juga bahwa bakat Gayatri ditemukan langsung oleh seorang perwira militer, yaitu Mayjen Eko Wiratomo yang sekarang menjabat Pangdam Brawijaya. Di cerita selanjutnya Gayatri memang “dibantu” oleh negara untuk aktivitas selanjutnya.

Hingga acara ini selesai, Kepala BIN belum berhasil dihubungi oleh Metro TV. Namun saya mengerti bahwa ini akan sedikit rumit, walaupun kenyataan terakhir Gayatri akhirnya dimakamkan di taman makam” biasa”, TPU Bahagia Ambon. Namun polemik ini memang “membingungkan”untuk dijelaskan. Kurang lebih seperti ini :

Pertama, jika benar Gayatri adalah anggota BIN, menjadi sedikit rumit jika “meninggalnya” Gayatri karena efek pelatihan yang diberikan oleh BIN (walaupun ini asumsi saya berdasarkan film-film intelijen yang saya nonton). Jika benar pula, dan sudah bertahun-tahun, saya tentu ingin mendengar pendapat Komisi Perlindungan Anak ketika melihat anak di bawah umur seperti “dipaksa” untuk menjadi ‘alat negara”. Dan jika benar, membuka wawasan baru tentang anak-anak Indonesia yang harus siap direkrut oleh BIN ketika mempunyai “factor X” dalam tubuhnya.

Kedua, jika tidak,saya pikir ini pun harus ditutupi secara elegan oleh BIN karena saya sedikit lucu dan baru pertama kali tahu bahwa orang tua anggota BIN tahu bahwa anaknya anggota BIN. Biasanya di film-film itu, orang tua hingga suami-istri juga tidak tahu bahwa pasangannya adalah anggota BIN. Ini harus dijelaskan dengan jelas dan tak perlu “takut dan ragu”.

Apa pun itu, siang tadi Gayatri telah dimakamkan di TPU Bahagia Ambon. Rasa haru dan bangga bukan saja dimiliki oleh keluarga dan masyarakat Ambon tetapi juga saya, sebagai anak bangsa kita tahu bahwa Gayatri telah menginspirasi banyak anak bangsa untuk berkontribusi maksimal dengan talenta yang diberikan (saya yakin dia pantas menjadi anggota BIN jika memang kemampuan berbahasa dirasa membantu). Dan remaja 19 tahun ini memang terasa terlalu cepat untuk pergi tetapi pengabdiannya yang besar itu pantas “mengundang”para pejabat dan petinggi militer untuk hadir di pemakamannya, selamat jalan Gayatri…..

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun