Mohon tunggu...
Arnold Adoe
Arnold Adoe Mohon Tunggu... Lainnya - Tukang Kayu Setengah Hati

Menikmati Bola, Politik dan Sesekali Wisata

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Waduh, Gara-Gara Sanksi FIFA, Witan Sulaeman Tak Bisa Bela FK Senica

8 Februari 2022   19:54 Diperbarui: 8 Februari 2022   20:00 305
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Witan Sulaeman I Instagram FK Senica via Bolasport

Witan Sulaeman, striker atau penyerang sayap timnas Indonesia yang bermain di FK Senica, klub di Slovakia ternyata tak bisa didaftarkan oleh klub untuk bermain di kompetisi resmi di negara Eropa Timur itu.

Dilansir dari Kompas.com, masalah yang timbul adalah FK Senica menjadi salah satu klub yang mendapat sanksi dari FIFA dan dilarang melakukan transfer pemain.

"Klub dari Zahorie memiliki masalah lain. Hari ini, mereka menerima sanksi transfer dari Komisi Disiplin. Klub tersebut menerima larangan transfer dari FIFA," tulis media Slovakia, Futbalovezakulisie di Instagram, dan dikutip oleh Kompas.com.

Belum ada konfirmasi selanjutnya, tapi jika bicara soal sanksi transfer FIFA, biasanya hukumnya tetap.

Apalagi bukan hanya Witan Sulaeman saja yang kena getahnya, ada juga pemain lain, Cryriaqua Mayounga, bek asal Afrika Tengah yang juga dilarang merumput, karena persoalan administrasi tersebut.

Jika benar demikian, maka ini amat menyedihkan. Apalagi, Witan yang bermain bersama pemain Indonesia lain, Egy Maulana Vikri, sudah bermain dalam beberapa laga uji coba bersama FK Senica.

Bahkan, beberapa laga uji coba juga disiarkan oleh salah satu aplikasi tv online, sehingga membuat penikmat timnas Indonesia dan juga Witan, bangga bahwa pemain berusia 20 tahun ini memiliki masa depan yang cerah di Eropa sana.

Lalu bagaimana nasib Witan selanjutnya? Belum ada konfirmasi selanjutnya tentang sikap klub terhadap sanksi FIFA tersebut, dan ini tentu mengherankan.

Mengapa sampai pihak klub dan agen Witan sendiri tidak mengetahui bahwa klub telah mengalami persoalan, kecuali, memang klub atau FK Senica ternyata memiliki proyeksi lain untuk Witan.

Misalnya, adalah mengikat Witan tapi bukan bermain di sisa musim ini, karena memang laga kompetisi tinggal setengah perjalanan saja. Artinya, klub membeli Witan, agar tidak diambil klub lain.

Memang nampak aneh, tapi kemungkinan itu tetap ada, apalagi kehadiran Witan, ternyata menaikkan follower sosmed klub dari netizen dan fans Indonesia tentunya. Saya kira, FK Senica dan Lechia Gdansk serupa soal keuntungan dari faktor ini.

Itu dari hal yang positif. Hal lain, yang dapat diduga adalah FK Senica meskipun mengontrak Witan, tapi berniat meminjamkan Witan ke klub lain. Laga uji coba bersama Witan, bisa disebut sebagai trial, uji coba dan sesudah itu untuk menambah jam terbang Witan, maka pemain yang lahir di Palu itu dipinjamkan ke klub lain.

Sedari awal, memang tak sedikit pandit yang memang agak sedikit heran dengan strategi FK Senica meminang dua pemain muda asal Indonesia ini.

Bukan merendahkan, tapi kedua pemain ini, masih membutuhkan pengalaman, dan tak bisa langsung dijadikan tulang punggung baig klub yang bermain di kasta teratas di negaranya.

Jika ingin mendapatkan kemampuan terbaik mereka, salah satu solusinya adalah memberi mereka jam terbang atau menit bermain yang banyak, lalu merekrut mereka di tim utama, ketika permainan mereka sudah cukup matang.

Menit bermain adalah kunci perkembangan dari pemain muda manapun di belahan dunia ini.

Seorang Lionel Messi saja menganggap Frank Rijkaard sebagai pelatih yang paling berjasa baginya karena berani memberi Messi menit bermain yang banyak, bersama maestro saat itu, Ronaldinho.

Artinya, di balik sanksi ini sebenarnya bisa ada berkah lain bagi Witan di dalamnya. Maksudnya seperti ini. Klub--FK Senica bisa mencari klub satelit, atau klub lain yang mungkin lebih kecil, yang dapat menampung Witan sekaligus memberi jaminan untuk memberi menit bermain yang reguler bagi Witan.

Apapun itu, kita doakan yang terbaik bagi Witan. 

Kita juga berharap, jika tidak bisa bermain di FK Senica, Witan jangan kembali ke Indonesia. Kita--baca; pecinta timnas berharap pemain muda seperti Witan, terus memiliki dan menggunakan kesempatan yang baik ini untuk terus mengasah diri untuk bermain di kompetisi di Eropa sana. 

Witan bukan hanya menjadi penghangat bangku cadangan atau penambah follower sosial media klub yang dibelanya. Sukses bagi Witan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun