Jika mesti jujur, Praveen/Melati memang di babak grup nampak tak berada dalam kondisi serratus persen mereka, entah mengapa. Mereka dipaksa bermain rubber set dari ganda antah berantah dari Australia.Â
Beruntung kemenangan atas ganda Denmark membuat mereka menjadi runner-up setelah kalah dari ganda Jepang, Yuta Watanbae /Arisa Higashino.
***
Secara keseluruhan, belum ada penampilan yang dapat dikatakan luar biasa dari tim bulutangkis kita. Para tunggal kita belum masuk ke babak knock out, dan di fase grup hanya menghadapi lawan kelas dua, jika kalah memang sungguh terlalu.
Ganda putra kita yang  menjadi andalan untuk meraih medali emasi juga tak bisa dikatakan istimewa.Â
Kita memang bersyukur ganda veteran kita Hendar/ Ahsan mampu menyapu semua laga di grup, tetapi kekalahan  Marcus Gideon/Kevin Sanjaya dari  pasangan Taipei, Lee Yang/Wang Chi Lin membuat sedikit noda.
Salah satu yang patut mendapat apresiasi lebih adalah pasangan ganda putri kita, Greysia/Apriyani yang mampu mengalahkan pasangan nomor satu dunia, Sayaka Hirota/Yuki Fukushima di laga fase grup.Â
Kita tentu berharap penampilan Gresyia/Apriyani terus konsisten dan mampu menyumbangkan medali.
Hasil undian ganda putra dan putri telah keluar. Laga keras telah menanti para ganda-ganda kita ini. Hendra/Ahsan sudah ditunggu pasangan enerjik Jepang Kamura/Sonoda di perempat final, sedangkan Kevin/Markus akan berhadapan dengan pasangan Malaysia, Aron Chia/Soh Wooi Yik.
Bersyukur kedua ganda kita terhindar dari lawan yang lebih berat dan sering menjadi penghalang, yakni pasangan Jepang lain, Hiroyuki Endo/ Yuta Watanabe.
Seperti yang diketahui, Endo/Watanabe selalu menjadi batu penghalang bagi Kevn/Markus. Syukur bagi Kevin/Markus karena jikalau Lee Yang/Wang Chi Lin tidak mengalami kekalahan dari ganda India, maka Kevin/Markus sudah messti menghadapi Endo/Watanabe di babak perempat final.