Oalah, maksud sebenarnya adalah Copa America harus dijaga marwahnya, agar jangan sampai negara di luar kontinen ini, pada suatu saat yang menjadi juara, jangan sampailah kejadian memalukan itu, kira-kira itu maksudnya.
Nah, sekarang klop kan. Makanya, Jepang dan Qatar yang diundang, bukan, negara Eropa, seperti Inggris, Jerman, Â Italia atau bahkan Portugal. Â
Nah, jika diundang, lalu juara, dimana muka Argentina yang sulit juara di era Lionel Messi ini.
Mamamia, apalagi membayangkan Portugal datang dengan Christiano Ronaldo lalu menjadi juara, dan Ronaldo menjadi top skor.
Ketika hal itu terjadi maka (lagi-lagi) Argentina tersedu-sedu, dan harus menerima kabar bahwa Messi yang muram akan pensiun (lagi). Realita yang menyakitkan bagi tim tango. Amit-amit jabang-jabang, jangan sampai hal itu terjadi. Integritas Copa seperti dicabik-cabik. Â
Tetapi, ya itu, Â disitulah peluang untuk Timnas Indonesia tampil di Eropa atau mungkin Copa America.Â
Soal integritas copa, bahwa ada ketakutan beberapa pihak bahwa timnas negara yang diundang akan menjadi juara, saya pikir, jangan kuatir, beberapa turunan, itu tak akan mungkin terjadi.
Soal marketing apalagi, dipastikan jutaan orang akan menonton laga ini dan kapan lagi melihat Evan Dimas bertukar kostum dengan Messi, Neymar atau Edgar Velencia, striker Ekuador yang urakan itu seusai laga.
Jika menjadi undangan itu harus ada fulus banyak dan membutuhkan suntikan dana yang besar, saya pikir bisa. Bos Rans Cilegon, dan Persis Solo mungkin bisa mengaturnya.
Nah, itu Copa America, bagaimana jika membayangkan Timnas Indonesia tampil di Euro 2020?
Ini akan terlihat sangat hebat, tidak usah macam-macam berharap, menang apalagi, tapi catatan sejarah akan terukir bahwa Indonesia pernah melawan Jerman, Italia, Inggris atau bahkan Ukraina. Lawan yang tak pernah dihadapi selama ini.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!