Mohon tunggu...
Arnold Adoe
Arnold Adoe Mohon Tunggu... Lainnya - Tukang Kayu Setengah Hati

Menikmati Bola, Politik dan Sesekali Wisata

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Benarkah Moeldoko Melakukan Bunuh Diri Politik?

12 Maret 2021   21:32 Diperbarui: 12 Maret 2021   21:38 1403
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kepala Kantor Staf Presiden Moeldoko melambaikan tangan usai memberi keterangan pers di kediamannya kawasan Menteng, Jakarta, Rabu (3/2/2021). Moeldoko membantah tudingan kudeta kepemimpinan Partai Demokrat di bawah Agus Harimurti Yudhyono (AHY) demi kepentingannya sebagai calon presiden pada pemilihan umum tahun 2024 mendatang. ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat/rwa.(ANTARAFOTO/M RISYAL HIDAYAT)

Menarik melihat pernyataan dosen Universitas Paramadina, Ahmad Khoirul Umam tentang kisruh di Demokrat, khususnya langkah politik yang diambil oleh Kepala KSP, Moeldoko.

Dikutip dari detik.com, Umam menilai Moeldoko sudah melakukan blunder secara politik (political suicide) dengan menghadiri dan bersedia menjadi ketua umum Demokrat versi KLB di Deli Serdang itu.

Apa alasan Umam mengatakan demikian? Nampaknya dari prediksi Umam bahwa Moeldoko akan kesulitan membuktikan bahwa Demokrat KLB miliknya lebih layak mendapatkan legalitas dibandingkan Demokrat AHY.

Malah, menurut Umam, Moeldoko akan melakukan sesuatu yg berlawanan dengan logika demokrasi dan fatsun politik yang ada.

Benarkah akan demikian? Benarkah Moeldoko telah melakukan bunuh diri secara politik?

Saya tidak sepenuhnya setuju, jika pernyataan ini hendak menyatakan bahwa karir politik Moeldoko akan tamat usai langkah beraninya ini.

Di satu sisi, saya setuju bahwa Moeldoko akan kesulitan ketika kedua kubu saling diperhadapkan soal legalitas. Hampir pasti bahwa Kemenkumham akan menolak Demokrat versi KLB ini. Pemerintah nampaknya tidak akan memilih opsi mendukung Demokrat versi KLB ini, terlalu beresiko.

Nah, itu apabila memang mereka akan segera berhadapan dengan syarat kepengurusan mereka juga segera diurus.
Di titik ini saya menduga bahwa akan ada tarik ulur disini. Keriuhan tetap terjadi dan itu dapat membuat ruang bagi Moeldoko mendapat jalan lain untuk popularitas.

Maksud saya begini. Targetnya bisa saja bukan untuk mengganti atau menggeser Demokrat AHY, tapi membuka jalan negosiasi di panggung belakang, karena langkah ini, tidak dapat dipungkiri membuat gerbong Demokrat goyah.

Saat ini, mungkin tidak mungkin, tapi secara jangka panjang, ini seperti gelombang yang akan terus menerpa menggerus karang si pesisir laut dan akhirnya membuat goyah.

Artinya bisa seperti ini. Moeldoko gagal membawa Demokrat KLB unggul secara legalitas, akan tetapi di masa depan, Moeldoko bisa menjadi opsi apabila kepengurusan AHY dengan SBY yang terus digoyang, pada akhirnya goyah.

Jadi, Moeldoko memang benar akan gagal di bagian lain, tapi nampaknya tidak akan terbunuh dengan mudah. Begitu saja.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun