Mohon tunggu...
Arnold Adoe
Arnold Adoe Mohon Tunggu... Lainnya - Tukang Kayu Setengah Hati

Menikmati Bola, Politik dan Sesekali Wisata

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Menerka Gerak Politik Taktis Melalui Pertemuan "Biasa" Prabowo dan Anies

6 Februari 2021   06:28 Diperbarui: 6 Februari 2021   06:42 218
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto (kiri), Calon gubernur DKI Jakarta nomor urut 3, Anies Baswedan memberikan keterangan pers di Kantor DPP Partai Gerindra, Jakarta Selatan, Rabu (15/2/2017). Anies Baswedan mengucapkan terima kasih kepada warga Jakarta yang telah berpartisipasi memberikan hak suaranya dalam pemilihan kepala daerah di DKI Jakarta. (KOMPAS.com / KRISTIANTO PURNOMO)

Maksudnya demikian; Gerindra masih belum mendapat jaminan bahwa dengan masuk ke koalisi pemerintah maka jalan ke Pilkada apalagi Pilpres tetap akan dirangkul.

Adagium bahwa tak ada kawan abadi yang ada kepentingan abadi membuat Gerindra mungkin merasa perlu menempatkan kaki di segala lini, sehingga gerak fleksibilitas politik mereka dapat lebih bebas.

Meninggalkan dan ditinggalkan dalam politik itu biasa, tapi memastikan relasi politik yang taktis bisa terus dimainkan itu sebuah keharusan.

Menjaga relasi dengan Anies mungkin adalah jalan politik yang perlu dimainkan Gerindra. Untuk apa? Bisa untuk Pilkada dan bisa untuk Pilpres.

Hingga hari ini, elektabilitas Anies masih cukup tinggi. "Menjaga" Anis tentu adalah sebuah kebutuhan politik bagi Gerindra, meski belum tentu akan dirangkul juga.

Batas politik ini membuat Gerindra nampak berada di dua tempat, atau bisa disebut memainkan politik dua kaki, tapi realita politik menyatakan bahwa hal tersebut adalah hal yang biasa menuju perhelatan Pilkada dan Pilpres.

Sekarang pertanyaannya yang menarik adalah apa reaksi dari partai koalisi melihat pertemuan yang cepat-cepat dinyatakan sebagai pertemuan yang biasa itu.

Saya menduga setelah ini meski perlahan, pertemuan-pertemuan semacam ini akan semakin banyak dilakukan, di depan panggung atau di belakang panggung.

Revisi UU Pemilu jadi dilakukan atau tidak, setiap parpol dan politisi harus memulai ancang-ancang untuk memastikan bahwa langkah politik mereka ke depan dapat lebuh mulus.

Ungkapan, siapa yang cepat dia yang unggul, mungkin sedang dipraktekkan oleh Gerindra dan Anies. Kita tunggu saja.  

Referensi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun