Penumpang bisa kehilangan fokus, ketika ada gambaran yang terasa janggal di pikirannya.
Kedua, soal peragaan pemakaian sabuk pengaman dan masker oksigen yang divisualkan, lagi dan lagi di MOBIL.Â
Ada beberapa hal yang memang tidak masuk akal menurut saya. Mobil mana yang sabuk pengamannya mirip dengan di pesawat? Jika ada, maafkan saya, saya hanya orang kampung, saya belum tahu. Â Eh, mungkin di bagian kursi orang kaya, di depan itu ya?
Jika benar, hal ini juga yang saya mau protes. Jikalau penumpangnya lebih banyak yang economy, pakailah ilustrasi di kursi ekonomi, jangan pakai kelas business, kecuali memang maksud video petunjuk keselamatan ini hanya untuk kelas atau penumpang tertentu.
Adalagi soal masker oksigen. Sudahlah tidak usah memikirkan di mobil mana yang tersedia fasilitas masker oksigen, karena saya sendiri berpikir, mungkin saja saya dan penumpang yang berasal dari kampung akan kagum melihat mobil dengan fasilitas masker di oksigen di dalamnya.
Kekaguman tersebut sontak hilang setelah kejanggalan muncul di bagian yang lain, yaitu akting dari model yang sedang memeragakan pemakaian masker oksigen tersebut. Â Ada gambaran" ibu dan anak" yang bahagia minta ampun memakai masker , tersenyum cantik tanpa kepanikan.
Ayolah, apakah Garuda ingin menginformasikan bahwa keadaan bahaya tersebut adalah situasi yang harus dihadapi dengan senyuman? Ah, kayak judul lagu saja.
Terakhir, soal situasi evakuasi. Apa yang dilukiskan dalam situasi evakuasi? Setelah puas dengan mobil, kali ini video petunjuk keselamatan tersebut menggunakan gambaran Kapal Pesiar. Wow.
Apa yang janggal kali ini? Soal jalur ke pintu evakuasi atau Exit, ajaib menurut saya.
Dari video ini, digambarkan seperti pasangan bulan madu yang berjalan ke emergency exit ibarat seperti sedang menuju tempat pelaminan alias menuju  "hidup yang baru".Â