Mohon tunggu...
Arnold Adoe
Arnold Adoe Mohon Tunggu... Lainnya - Tukang Kayu Setengah Hati

Menikmati Bola, Politik dan Sesekali Wisata

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Badai NET TV: Program The Comment Tamat dan Cerita Honor Pong Harjatmo yang Sempat Tidak Terbayar

18 Agustus 2019   18:50 Diperbarui: 18 Agustus 2019   18:57 819
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hak itu dikatakan oleh praktisi bisnis yang juga Guru Besar Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (UI), Rhenald Kasali.

Kasali mengatakan bahwa bisnis pertelevisian sedang berat-beratnya menghadapi inovasi industri digital. "Industri pertelevisian tengah memasuki fase yang sangat berat. Model bisnis televisi yang kita kenal tiba-tiba dihadang oleh model baru," kata Kasali.

Lambat laun, media televisi digeser oleh pendatang baru seperti Youtube dan Netflix, serta semacamnya mampu memberikan konten yang sama dengan televisi namun mampu diakses masyarkat dengan mudah.

Padahal di lain sisi, biaya produksi televisi konvensional seperti NET  lebih mahal karena harus memproduksi program yang bisa ditayangkan selama 24 jam.

Penelitian lembaga rating AC Nielsen juga mendukung pernyataan Kasali karena dari data waktu yang dihabiskan konsumen Indonesia untuk media digital pun meningkat dalam tiga tahun terakhir. Dari rata-rata 2 jam 26 menit menjadi 3 jam 20 menit per hari.

Sementara waktu yang dihabiskan untuk media TV tidak bertambah, dari 4 jam 54 menit menjadi hanya 4 jam 59 menit pada periode yang sama.

"Jelas bahwa digital mulai mengejar TV, dan digital dipandang sebagai pendatang baru yang 'seksi' dalam media mix," kata Managing Director Media Nielsen Global, Matt O'Grady.

Ada solusi yang dapat dilakukan oleh NET TV dengan mengingkari idealisme jargon "Televisi Masa Kini" dengan mengganti beberapa acaranya meski terkesan menjadi tidak bermutu.

Sulitnya bagi NET TV pilihan itu pun tidak mudah, karena stasiun televisi lain sudag mengambil pangsa pasar tersebut sebelumnya, sehingga butuh waktu lagi bagi NET untuk berbenah.

Semoga badai di NET TV cepat berlalu, dan semoga tidak akan benar-benar bangkrut. Pemirsa mungkin berharap efisiensi dapat dilakukan, sambil menunggu NET dapat kemabli sehat dan dapat menyuguhkan program yagn kreatif, bermutu dan berkualitas.

Sumber : 1

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun