Mohon tunggu...
Arnold Adoe
Arnold Adoe Mohon Tunggu... Lainnya - Tukang Kayu Setengah Hati

Menikmati Bola, Politik dan Sesekali Wisata

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Tiga Hal yang Membuat Persija Jakarta Pantas Menang atas PSMS Medan

10 Februari 2018   22:02 Diperbarui: 11 Februari 2018   16:29 1500
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Partai klasik antara Persija Jakarta melawan PSMS Medan di leg pertama Semifinal Piala Presiden 2018 seperti yang diperkirakan sebelumnya, berlangung menarik. Kedua tim saling bertukar serangan, terutama di babak kedua. Namun akhirnya  dalam 90 menit, Persija berhasil menjinakkan PSMS 4-1.

Tiga gol dari Marko Simic dan sundulan Jaime Xavier hanya bisa dibalas satu gol rebound dari Striker PSMS, Yaissoh.  Apa yang membuat Persija mampu menaklukan PSMS? Catatan saya paling tidak ada 3 hal yang membuat Persija mampu menang atas PSMS.

1. Keunggulan Ball Possesion.

Sehari sebelum pertandingan, pelatih Stefano "Teco" Cugurra berkomentar tentang gaya main kedua tim yang berbeda.  "Ada tim dengan ball possesion (penguasaan bola) lebih lama, ada tim dengan strategi serangan balik.  Kami fokus pada tim kami saja, tetapi kami sudah tahu kekuatan PSMS Medan" ucap pelatih yang disapa Teco ini.

Tentu saja, penikmat bola menunggu apakah taktik ball possesionTeco akan mampu menjinakan counter attack milik PSMS Medan yang terkenal mematikan? Atau kedua tim akan mencoba merubah taktiknya di laga ini?

Teco ternyata tetap mengarahkan anak asuhnya untuk memainkan dan menguasai bola lebih banyak dari PSMS. Agresifitas mengejar bola dan aktif terus mengalirkan bola membuat Persija terlihat seperti mendikte PSMS, terutama di babak pertama.

25 menit babak pertama menjadi neraka bagi PSMS karena ketika Persija memainkan strategi ini, mereka dipaksa seperti penonton di lapangan. Hasilnya 3 gol terjadi dalam periode ini. Persija terlalu banyak mendapat peluang  dan tendangan bebas karena terlampau sering menguasai bola.

Penguasaan bola ini terjadi karena lini tengah dan lini belakang PSMS kurang melakukan pressingterhadap pergerakan  para pemain Persija. Marko Simic, Riko Simanjuntak, Novri Setiawan dan Ramdani Lestaluhu terlampau mudah bergerak ke segala sisi lapangan. Apalagi Sandi Suthe dan Rohit Chand sukses melakukan covering terhadap daerah yang kosong.

Sepertinya pelatih PSMS, Jajang Nurjaman memerintahkan anak asuhnya untuk memainkan zona marking, seraya menunggu saat yang tepat untuk melakukan serangan balik. Sayang, Jajang lupa, zona marking terlalu sulit dilakukan terhadap lawan yang pemainnya selalu rajin dan cepat bergerak.

Melihat kemampuan Teco memainkan strategi ini, saya jadi teringat apa yang dikatakan oleh Pep Guardiola. "I Want the ball for 90 minutes. When I don't have the ball, I go high pressing because I want the ball"  ucap Pep Guardiola suatu waktu. Jujur, di babak pertama jelas sekali, hanya Persija yang terlihat menginginkan bola.

2. Lini Tengah yang sempurna.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun