Mohon tunggu...
Arnold Adoe
Arnold Adoe Mohon Tunggu... Lainnya - Tukang Kayu Setengah Hati

Menikmati Bola, Politik dan Sesekali Wisata

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Blaise Matuidi, Italia dan Rasisme di Sepak Bola

9 Januari 2018   10:22 Diperbarui: 9 Januari 2018   18:30 1993
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Blaise Matuidi, korban terbaru rasis di Italia I Gbr : thelocal

"Sepak bola ialah cara untuk menyebarkan kesetaraan, gairah, dan inspirasi. Itulah mengapa saya bermain sepak bola," -  Blaise Matuidi.

Minggu, 7 Januari 2018.  Gelandang Juventus asal Prancis, Blasie Matuidi berdiri terpaku. Gerak tubuhnya memohon bantuan wasit Giampaolo Calvarese agar segera bereaksi terhadap teriakan rasis yang dialaminya di Sardegna Arena, Cagliari. Calvarese hanya meminta Matuidi untuk terus bermain. 

Matuidi tetap berdiri diam, hingga rekannya Dybala dan Benatia menghibur dan memintanya untuk meneruskan pertandingan. Menarik napas dalam terlebih dahulu, Matuidi akhirnya terus bermain, lebih garang.

"Hari ini saya mengalami rasisme selama pertandingan berlangsung. Orang-orang lemah mencoba mengintimidasi dengan kebencian. Saya bukan pembenci, dan hanya bisa menyesali mereka yang memberi contoh buruk," ujar Matuidi seusai pertandingan.

"Sepak bola ialah cara untuk menyebarkan kesetaraan, gairah, dan inspirasi. Itulah mengapa saya bermain sepak bola,"  tambah Matuidi.

Apa yang dialami oleh Matuidi memang menyakitkan. Apalagi Matuidi sudah mengalaminya untuk kedua kali. Di pertandingan di Verona bulan Desember 2017, Matuidi mendapat nyanyian rasis, Verona akhirnya didenda sebesar 20 ribu oleh Komisi Liga Italia.

Meski Matuidi berusaha dewasa dengan "memahami'  tindakan itu, tetapi tindakan rasis di sepak bola Italia memang sudah berada di level yang tidak ditolerir. Sudah banyak pemain yang mengalami dan meneriakan tindakan rasis yang dialami oleh mereka di tanah Italia.

Pada akhir April, 2016, Sulley Muntari, gelandang asal Ghana yang bermain di Pescara mengalami tindakan yang serupa. Kali ini Muntari bereaksi keras, sesudah wasit tidak bereaksi akan nyanyian rasisme yang dialaminya. Muntari walk out, dan dikartu  merah.

Jauh sebelumnya, pada Maret 2013, ketika AC Milan berhadapan dengan Pro Patria dalam laga persahabatan,  Kevin Prince Boateng,  menendang bola  ke arah tribun, dimana dia mendengar suara aneh yang dinyanyikan setiap kali dia menggiring bola. "Setiap kali menyentuh bola, saya bisa mendengar nyanyian yang diarahkan langsung kepada saya. Itu seperti suara 'buh buh' yang Anda lontarkan kepada binatang," kata Boateng.

Akhirnya Boateng memilih untuk pindah ke Bundesliga, dengan alasan tidak tahan dengan tindakan rasis yang dialami di Italia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun