Mohon tunggu...
Arnold Mamesah
Arnold Mamesah Mohon Tunggu... Konsultan - Infrastructure and Economic Intelligent - Urbanomics - Intelconomix

Infrastructure and Economic Intelligent - Urbanomic - Intelconomix

Selanjutnya

Tutup

Money Artikel Utama

Virus Strong USD Vaksin Perekonomian Indonesia

8 September 2015   02:34 Diperbarui: 8 September 2015   08:11 1151
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Virus Strong USD

Ibarat sebaran "virus ganas" yang namanya “Strong USD” (USD : Dollar Amerika), perekonomian khususnya nilai tukar di seluruh negara terkena "flu penurunan nilai tukar" mata uang masing-masing terhadap USD. Berbagai istilah yang digunakan dan makin dikenal luas seperti devaluasi, depresiasi, Currency Wars; bahkan ada yang menyebutnya Asymmetric Wars karena USD dari "Super Power Perekonomian" US melawan negara yang kecil ukuran perekonomiannya.

Konon, virus Strong USD sendiri di tempat asalnya, negeri Uncle SAM (USA), tidak disukai karena berdampak antara lain pada nilai ekspor yang menurun dan impor yang membanjir masuk ke dalam pasar US, angka inflasi yang tidak kunjung meningkat yang berdampak pada penundaan kenaikan upah, dan kinerja korporasi yang stagnan bahkan cenderung menurun yang berujung pada tekanan pertumbuhan ekonomi atau PDB Amerika Serikat. Akumulasinya menimbulkan Krisis Finansial.

Bagaimana demam penurunan nilai tukar tersebut dialami di luar negeri Uncle SAM.

Strong USD vs Mata Uang Utama (Major Currencies)

Saat ini yang yang termasuk dalam Mata Uang Utama dan digunakan dalam Basket Mata Uang (SDR: Special Drawing Right) IMF (International Monetary Fund), selain USD adalah GBP (Pound Sterling United Kingdom), Euro (European Community), Yen (Jepang). Sedangkan mata uang Tiongkok (CNY) dalam proses untuk masuk dalam basket IMF. Semua mata uang utama menganut rejim atau kebijakan nilai tukar yang fleksibel (Flexible Exchange Rate) sehingga dapat berfluktuasi. Sedangkan CNY masih mematok nilai tukarnya terhadap USD walaupun kelak saat menjadi bagian dari basket mata uang, CNY disyarakatan harus dapat diterima penggunaannya secara luas di manca negara serta nilai tukarnya tidak dipatok (non pegging).

Gambaran gejolak virus Strong USD terhadap mata uang utama dan CNY dengan penurunannya disajikan pada grafik berikut ini.

 
Sumber Informasi : IMF Exchange Rate (diolah dan dinormalisasi) 

Strong USD vs Sesama Dollar

Sebenarnya banyak negera yang menggunakan Dollar sebagai mata uang, tetapi akan dilihat pada 4 (empat) negara masing-masing Dolar Canada (CAD), Dolar Australia (AUD), Dolar Selandia Baru (NZD), dan Dolar Singapore (SGD). Terhadap sesama Dolar ternyata tidak kebal terhadap virus Strong USD dan penurunannya terlihat pada grafik di bawah ini.

Sumber Informasi : IMF Exchange Rate (diolah dan dinormalisasi) 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun