Mohon tunggu...
Arnold Mamesah
Arnold Mamesah Mohon Tunggu... Konsultan - Infrastructure and Economic Intelligent - Urbanomics - Intelconomix

Infrastructure and Economic Intelligent - Urbanomic - Intelconomix

Selanjutnya

Tutup

Money Artikel Utama

Perekonomian dalam Gejolak Deflasi dan "Currency Wars"

12 Agustus 2015   03:00 Diperbarui: 12 Agustus 2015   09:57 263
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tentang pertumbuhan triwulanan II yang hanya 4.67% bukan hal yang harus dicemaskan. Karena memang belanja pemerintah baru bergulir walaupun belum lancar sebagaimana diharapkan sebagai stimulus ekonomi. (Lihat : Asa dalam Siklus Perekonomian)

Menghadapi Triwulan III dan IV ini, sejalan dengan pelaksanaan proyek infrastruktur, pertumbuhan akan “rebound” dan meningkat sedikit di bawah 5% pada Triwulan III dan akan berada pada besaran 5,2-5,4% pada Triwulan-IV. Gejolak perekonomian dunia yang terjadi seharusnya merupakan kesempatan. Dengan output yang secara rerata 85% untuk konsumsi domestik dan 15% untuk ekspor, sudah saatnya mengandalkan pertumbuhan pada konsumsi dan investasi dalam negeri. Penguatan dan pemberdayaan ekonomi pada tingkat mikro dan menengah merupakan strategi tepat dalam mengkokohkan pilar perekonomian menuju pertumbuhan yang berkelanjutan.

Dengan proyeksi inflasi tahunan yang berada pada kisaran 5%, kebijakan moneter perlu lebih berani dalam mendukung dunia usaha. Sudah saatnya Bank Indonesia menurunkan suku bunga acuan (antara 25 hingga 50 basis poin) sehingga akan menurunkan suku bunga kredit usaha perbankan. Juga, perlu mendorong perbankan melakukan ekspansi pada ekonomi mikro dan menengah. Bagi korporasi, perlu dukungan agar dapat mempertahankan kegiatannya dan strategi ekspansi kredit secara selektif perlu dilakukan. Dukungan bagi proyek infrastruktur juga sangat diperlukan.

Resesi dan krisis merupakan bagian dari siklus perekonomian. Dengan menganut sistem terbuka, perekonomian Indonesia tidak luput dari gejolak perekonomian dunia.

Beberapa kiat dan langkah pengelolan krisis (Lihat : Sirkuit Kemelut Perekonomian) antara lain : 

1. Kenali dan kuasai kondisi yang dihadapi, jangan diabaikan atau disepelekan.

2. Komunikasikan secara jujur tanpa menyalahkan masa lalu.

3. Koneksi dan koordinasi dalam satu komando; dalam kondisi mendesak keputusan harus diambil dengan segala resiko..

4. Keberlanjutan dan kontinuitas perjalanan bahtera perekonomian harus diutamakan bukan pada kepentingan sesaat atau bahkan jangka pendek.

5. Kendali penuh tanpa ragu.

 

Medio Agustus 2015 - SAM

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun