Mohon tunggu...
ARNEST CHANIA PUTRI
ARNEST CHANIA PUTRI Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Komputer Indonesia

Saya mahasiswi , suka masak dan selalu ceria!🩷

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Jurang Harapan Judol Pinjol

24 Oktober 2023   21:51 Diperbarui: 24 Oktober 2023   22:06 123
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Di sebuah desa pinggiran kota, hidup seorang remaja bernama Andi. Keluarganya tergolong sederhana, ayahnya adalah seorang petani dan ibunya bekerja sebagai penjaga toko. Andi adalah seorang pemuda yang cerdas, tetapi ia selalu bermimpi memiliki gaya hidup yang tinggi dan ingin terlihat kaya. Dari luar, Andi terlihat seperti seorang remaja biasa yang rajin sekolah dan membantu orang tuanya. Namun, apa yang tidak diketahui orang tuanya adalah bahwa Andi memiliki sebuah kebiasaan yang gelap: judi online. Andi telah lama menyembunyikan kecanduannya terhadap perjudian dari orang tuanya. Setiap kali ia meminta uang untuk biaya sekolah, ia sebenarnya menggunakannya untuk bertaruh secara online.

Awalnya, Andi merasa sangat beruntung. Ia memenangkan beberapa taruhan dan mendapatkan uang lebih banyak daripada yang ia butuhkan. Ia mulai membeli barang-barang mahal, pakaian desainer, dan ponsel terbaru. Ia merasa seperti seorang bintang rock, dan teman-temannya iri padanya. Namun, keberuntungan Andi tidak berlangsung lama. Ia terjebak dalam perjudian yang semakin intens, dan kekalahan demi kekalahan membuatnya semakin frustrasi. Uang yang semula dia gunakan untuk biaya sekolah sekarang telah habis terkuras.

Karena kecanduan perjudian online, Andi mencari cara untuk mendapatkan uang dengan cepat. Ia mendengar tentang pinjaman online yang dapat dengan mudah diajukan tanpa persyaratan yang ketat. Dalam putus asa, ia mulai meminjam uang dari pinjaman online tersebut. Andi terpesona oleh kemudahan mendapatkan uang tanpa harus melalui proses yang panjang. Ia merasa bahwa dengan pinjaman online ini, ia dapat mengembalikan uang yang telah ia pinjamkan kepada dirinya sendiri saat ia memenangkan taruhan di masa lalu.

Namun, Andi tidak menyadari betapa berbahayanya pinjaman online ini. Bunga yang tinggi dan biaya tambahan membuat hutangnya bertambah cepat. Ia terjebak dalam siklus hutang yang tidak pernah berakhir. Ia mulai meminjam lagi dan lagi hanya untuk membayar hutang-hutang sebelumnya.

Ketika orang tuanya mulai curiga tentang perubahan perilaku Andi, ia mencoba menjelaskan bahwa ia memerlukan uang untuk biaya sekolah dan berbagai keperluan lainnya. Ia terus berbohong kepada orang tuanya dan menutupi kecanduannya yang semakin parah. Andi semakin stres dan cemas karena hutangnya terus menumpuk. Ia bahkan menghabiskan uang pinjaman untuk perjudian online, bukannya untuk biaya sekolah. Ia merasa tertekan dan bingung, tidak tahu bagaimana cara mengatasi masalah ini.

Sementara Andi semakin terjerat dalam hutang online dan judi, orang tuanya mulai merasa ada sesuatu yang tidak beres. Mereka melihat perubahan dalam perilaku dan kebiasaan putra mereka. Kecurigaan mereka semakin besar ketika mereka menemukan beberapa surat pinjaman online di kamar Andi.

Suatu sore, ketika Andi kembali dari sekolah, ia disambut dengan tatapan khawatir dari ayah dan ibunya. Mereka meminta Andi untuk duduk dan dengan lembut menanyakan tentang surat-surat pinjaman yang mereka temukan. Andi terkejut dan cemas, tidak tahu apa yang harus ia katakan. Akhirnya, Andi memutuskan untuk mengakui semuanya. Ia menceritakan kepada orang tuanya tentang kecanduannya terhadap judi online dan bagaimana ia telah meminjam uang dari pinjaman online untuk mendanai kebiasaan buruknya. Mata ibunya penuh dengan air mata, dan ayahnya tampak sangat kecewa.

Ibunya berkata dengan nada lembut, "Andi, kami tahu bahwa kita mungkin tidak memiliki banyak uang, tapi selalu ada cara untuk mengatasi masalah. Tetapi apa yang kamu lakukan adalah salah, dan lebih dari itu, kamu telah menipu dan menyakiti keluarga ini dengan tindakanmu." Andi merasa sangat bersalah dan menyesal. Ia merasa malu karena telah mengecewakan orang tuanya, yang selalu berjuang keras untuk memberikan yang terbaik bagi keluarganya. Ayahnya menambahkan, "Kita harus mencari solusi bersama-sama. Yang paling penting sekarang adalah mengatasi masalah ini dan membantu kamu keluar dari perangkap hutang dan judi. Tapi kamu juga harus bersedia berubah dan mendengarkan saran serta bimbingan kita."

Mendengarkan perkataan orang tuanya, Andi mulai menyadari beratnya masalah yang ia timbulkan dengan tindakannya. Ia berjanji untuk bekerja sama dengan orang tuanya untuk mengatasi permasalahan ini. Bersama-sama, mereka mencari bantuan dari seorang konselor yang mengkhususkan diri dalam masalah kecanduan dan utang. Mereka juga menghubungi pihak pinjaman online untuk mencoba menyelesaikan masalah hutangnya. Meskipun prosesnya tidak mudah, mereka berhasil mencapai kesepakatan untuk membayar hutang secara bertahap.

Proses pemulihan Andi berjalan lambat, tetapi dengan dukungan dan cinta dari keluarganya, ia mulai menemukan kembali jalan hidup yang sehat. Ia menghentikan kebiasaan buruknya dan berfokus pada pendidikan dan pekerjaan sambil membayar hutangnya secara bertahap. Kisah Andi adalah contoh yang kuat tentang bahaya perjudian online dan pinjaman online yang tidak bertanggung jawab. Ia menemukan dirinya terjerat dalam lubang yang dalam dan hanya dengan mengakui masalahnya dan mencari bantuan orang yang ia cintai, ia dapat keluar dari keadaan tersebut. Proses pemulihan membutuhkan waktu, kesabaran, dan usaha nyata, tetapi dengan dukungan keluarganya, Andi berharap bisa menemukan jalan menuju kehidupan yang lebih baik.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun