Mohon tunggu...
Aldo Manalu
Aldo Manalu Mohon Tunggu... Administrasi - Penulis

Lelaki kelahiran Bekasi, 11 Maret 1996. Menekuni bidang literasi terkhusus kepenulisan hingga sampai saat kini.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Sepucuk Surat untuk Tuhan dan Permohonan untuk Mengintip Masa Depan

26 April 2018   17:08 Diperbarui: 26 April 2018   17:15 610
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tuhan

Kutahu Kau punya telinga 'tuk mendengar suara umat-Mu

Namun Kau punya dua mata maha terang 'tuk melihat goresan pena bergerak di atas kertasku

Aku berdialog dengan-Mu meski secara kasat mata Kau tak terlihat

Kertas usang ini mengisahkan segala letih, perih dan rintih

Juga menanya, "Apakah masa depan itu nyata bagi-Mu?"

Tolong singkapkan sedikit saja rahasia-Mu pada umat yang Kau kasihi

Berkeinginan dan bertanya sepanjang embus napas masih ada, "Untuk apa aku hidup?"

Lalu, "Apa yang kulakukan ini sudah s'turut dengan mau-Mu?"

"Atau, aku hanya menjatuhkan hidupku dalam kesia-siaan berkesinambungan?"

 Coba koreksi Buku Kehidupan di akhirat sana

Berapa taatku dan berapa lalaiku

Biar hidup ini kuabdikan menebus segala lalai karena dosa mendarah daging

Atau sempurna, seturut dan semau laku dan tindakku di hadapan altar-Mu?

Oh aku hanya manusia beraneka paradoks dan antitesa

Aku hanya melaksanakan hidup sebagaimana aku dilahirkan tanpa bisa memilih

siapa yang melahirkanku dan bagaimana aku lahir

Tapi berkehendaklah kuasa-Mu ajaib dan maha baik

Agar manusia sepertiku pandai bersyukur

Jangan biarkan kenaifan membawaku pada titik nadir

yang membuatku bilang bahwa, "Kau tak adil."

Mainkanlah simponi indah perlambang estetika dan romantika hidup

Inilah Tuhan surat untuk-Mu

Kumohon baca penuh sadar...

 

Pematangsiantar, 25 April 2018

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun