Mohon tunggu...
Aldo Manalu
Aldo Manalu Mohon Tunggu... Administrasi - Penulis

Lelaki kelahiran Bekasi, 11 Maret 1996. Menekuni bidang literasi terkhusus kepenulisan hingga sampai saat kini.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Pesta

26 September 2017   14:45 Diperbarui: 26 September 2017   15:04 325
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: https://www.filmapik.tv

"Lho kenapa Stan? Pusing? Yah baru minum dua sloki ajaudah pening. Gua kasih ini Jack Daniel's pesanan loe." Reonald berlari kecil menuju dapur kemudian tak beberapa lama dia sudah kembali dengan memegang botol kaca minuman itu.

"Eng... gak usah, Reon, enggak usah. Ini aja udah cukup," tolak Stansel sambil menjauhkan botol itu darinya.

"Coba aja dulu," paksa Reonald sambil memutar penutup botol lalu memindahkan cairan hitam itu  dalam gelas Stansel. Reonald memaksa agar Stansel mau meminumnya. Meskipun dipaksa Reonald, seperempat gelas Jack Daniel's sudah habis diteguk Stansel.

"Gua taruh di meja ini ya, Stan," kata Reonald sambil menaruh botol itu di atas meja prasmanan. Lelaki itu menjejakkan kedua kakinya menaiki anak tangga yang menghubungkan lantai kedua.

Reonald melihat seorang wanita berdiri membelakanginya. Wanita itu mengenakan kamisol merah muda. Rambut hitam dan panjang itu dibiarkan tergerak. Lekuk tubuh bak model gadis sampul membuat Reonald tak sadar menelan ludahnya.

"Kau mencariku..., Angelina?" tanya Reonald sambil mendekati gadis itu.

"Benar. Aku sudah lama menantimu di atas ini. Ke mana saja kamu?" Perempuan itu berbalik badan seraya menorehkan senyum manis pada Reonald.

"Kebetulan tadi aku lagi repot memberikan kata sambutan. Kamu juga tahu'kan kalau aku itu penyelenggara reuni SMA Sumpah Palapa angkatan 2013 s/d 2015. So pasti, aku harus memastikan acara ini berjalan dengan baik dan lancar," terang Reonald sambil memasukkan kedua tangannya ke dalam saku celana.

"Bagaimana kabarmu, Angelina? Kurasa sudah tujuh tahun lebih kita tidak berjumpa dan kamu semakin cantik dan anggun," puji Reonald.

"Kamu pun begitu, Reonald. Lelaki yang dulu kukenal sebagai anak kuper dan cupu, bertransformasi menjadi lelaki mapan dan berkharisma. Aku enggak menyangka kamu berubah sedratis ini." Angelina balik memuji Reonald seraya menatap kagum lelaki yang ada di hadapannya saat ini.

"Ini semua berkat kesulitan yang dulu kuhadapi. Aku bekerja keras dan tekun mengubah masa laluku yang kelam. Dan sekarang aku sudah mencapai apa yang kuperjuangkan. Ini juga berkat penolakan yang kamu lakukan padaku." Reonald menatap lekat wajah perempuan itu. Angelina memalingkan kepala sejenak.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun