Donni beranjak pergi meninggalkan bu Hesty. Ia tak mau membuat masalah dengan guru yang super killer itu.
Lonceng istirahat berdering keras. Ibu Farah meninggalkan kelas dikuti oleh seluruh murid XI-4, Donni termasuk di dalamnya. Ia mempercepat langkah kakinya menuju kelas XI IPS-1 untuk mencari Heru.
“Hey Dina, apakah kau melihat Heru?” tanya Donni pada Dina yang kebetulan sedang mengobrol dengan teman-temannya.
“Tidak.” jawab Heru singkat.
Donni berpaling dari hadapan Dina ketika mengetahui Heru tidak ada di kelas. Ia mengingat kantin favorit tempat Heru nongkrong bersama kawan-kawannya—kantin mas Pay.
Kantin mas Pay terletak di samping ruang UKS. Di sampingnya, ada sebuah mushola yang biasanya dipakai oleh murid-murid beragama Muslim untuk sholat. Kantin ini merupakan tempat mangkal para siswa IPS ketika cabut pelajaran atau waktu istirahat.
Donni tiba di kantin. Matanya terus berputar-putar mencari keberadaan Heru. Ia menemukan Heru di antara kerumunan siswa yang sedang menyantap nasi hangat. Heru tertawa terbahak-bahakmendengar lelucon yang dilontarkan teman sekelasnya.
“Ada apa bro?” Heru menghentikan tawanya saat Donni berada di hadapannya.
“Ini tentang Lina.”
Begitu mendengar nama Lina, Heru berdiri dan berpamitan pada teman-temannya. Donni berjalan lebih dulu sementara Heru mengekor di belakang.
“Kenapa kau Don? Kelihatannya panik begitu. Ada apa dengan Lina?”