Mohon tunggu...
Aldo Manalu
Aldo Manalu Mohon Tunggu... Administrasi - Penulis

Lelaki kelahiran Bekasi, 11 Maret 1996. Menekuni bidang literasi terkhusus kepenulisan hingga sampai saat kini.

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Tumbal Arwah Jelangkung - 6

22 Februari 2016   18:43 Diperbarui: 22 Februari 2016   19:02 244
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Novel. Sumber ilustrasi: PEXELS/Fotografierende

“Selamat bertanding, Donni.” ujar batin Lina.

Pertandingan kali ini akan dipimpin oleh wasit dari seksi olahraga, Dicky Santoso. Tangan kiri Santoso sudah memegang bola dan siap dilambungkan. Bola telah dilambungkan. Adi sebagai forward, melompat sambil mendekap bola kemudian dioper pada Donni. Usai mendapatkan bola, Donni men-dribble bola sambil mencari celah melewati solidnya blocking tim rival, William.

Donni mengoper bola pada Sakti yang kebetulan berada di sebelah kirinya. Bola itu kini berada di tangan Sakti. William sebagai forward, mengomando teman-temannya untuk memblok Sakti. Mereka tahu, Sakti jagonya men-shoot bola ke dalam ring meskipun banyak yang menghalanginya.

Sakti mengamati ada sedikit celah untuk shoot, menaikkan bola dan dilemparnya ke arah ring. Rebound. Bola itu terpental dari ring dan ditangkap oleh Budi. Ia membawa bola itu jauh dari ring dan dioper balik pada Donni. Donni melihat ada celah lebar begitu tim rival melebarkan pertahanan. Kakinya berjinjit lalu bola diarahkan ke ring.

Masuk!

Bola terhentak kerassaat memasuki ring. Para penonton yang kebanyakan perempuan bersorak riuh. Lingkungan sekolah mendadak ramai, setelah Donni, the shooting guard mencetak poin. Skor dua untuk tim SMA 1 dan nol untuk SMA 2. Tim SMA 1 memimpin jalannya pertandingan. Ketinggalan dua poin, William mengubah peta pertahanan permainannya dan lebih memusatkan pada Donni.

Cukup berhasil. Tim Adi dari SMA 1 agak kewalahan menghadapi strategi mereka. Tim SMA 2 juga mempunyai shooter handal yang mereka tempatkan di bagian Center, Juan. Tubuhnya yang tinggi dan luwes,mampu menerobos block yang dipasang Adi dan teman-temannya. Kini, Juan sudah bersiap men-shoot. Ia melemparkan bola tepat di atas lubang ring.

Masuk!

Three point untuk tim William. Mereka berada di atas tim Adi dengan selisih satu poin saja. Waktu yang tersisa untuk quarter pertama tinggal dua menit lagi. Waktu yang singkat untuk mengimbangi kedudukan. Kali ini, Tim Adi akan meningkatkan pola penyerangan dan pertahanan, tapi lebih memprioritaskan penyerangan.

Pertandingan semakin sengit. Kedua tim sama-sama meningkatkan pola permainan mereka. Saling rebut, saling umpan balik. Taktik yang setidaknya masih berguna dalam situasi ini. Sonny mencoba mengambil bola dari Irwan. Irwan tak bisa bergeser dari posisinya. Badan gempal Sonny mampu menghalangi umpan untuk Donni yang sedari tadi melambai-lambai padanya.

Sonny yang tidak sabar, menubruk badan Irwan dan membuat bola yang berada dalam dekapannya terlepas. Bola terlepas diikuti tubuh kurus Irwan yang menghempas semen lapangan. Irwan emosi langsung bangkit dan menggenggam baju Sonny. Ia tak gentar menghadapi Sonny yang berbadan besar, tapi untungnya wasit bisa melerainya. Wasit juga memutuskan untuk memberikan penalti pada tim Adi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun