Mohon tunggu...
Arman Syarif
Arman Syarif Mohon Tunggu... Guru - Pencinta kopi dan sunyi

Lahir di Togo-togo, Jeneponto, Sul Sel. Instagram : arman_syarif_

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Melukis Wajahmu

9 Desember 2019   08:57 Diperbarui: 9 Desember 2019   09:07 63
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Aku ingin melukis wajahmu
dengan bulir-bulir air hujan
tapi kutakut ia akan berhenti menderas

Aku ingin melukis wajahmu
dengan tarian ombak yang bergemuruh
tapi kutakut air laut akan surut dan
tak bisa lagi mengalun menepis pantai

Aku ingin melukis wajahmu
dengan sekuntum bunga kamboja
tapi kutakut kelopak dan makhotanya layu

Aku ingin melukis wajahmu
dengan rimbun dedaunan
tapi kutakut kemarau segera melarasi
segenap daunnya

Aku ingin melukis wajahmu
dengan bulir-bulir embun
tapi kutakut ia segera menguap
menjadi gugusan udara

Kuputuskan,
aku ingin melukis wajahmu
dengan puisi...

Dengan puisi,
tekstur wajah lembut ayumu
membayang utuh
setiap kali aku mengeja bait demi bait

Dengan puisi,
akan kukabarkan pula
kepada anak cucu kita
bahwa akulah pelukis yang tergila-gila mengagumimu

Ya, hanya dengan puisi
keindahanmu kekal abadi...

Makassar | 9 Desember 2019
Satu tahun bersama Kompasiana

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun