Mohon tunggu...
Arman Syarif
Arman Syarif Mohon Tunggu... Guru - Pencinta kopi dan sunyi

Lahir di Togo-togo, Jeneponto, Sul Sel. Instagram : arman_syarif_

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Bunga, Duri, dan Revolusi

20 November 2019   11:58 Diperbarui: 20 November 2019   12:06 26
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tak memaku
tapi memukau
tak memalingkan
tapi memulangkan

Berbunga-bungalah mataku
dalam perjuangan
berhati-hatilah langkahku
dalam perjalanan

Aroma status quo
berganti harum semerbak
anak-anak pikiran kontra revolusi
tak lagi hamburkan nanar dan nyeri

Tak pelak lagi,
revolusiku mekar
karena bunga
revolusiku tumbuh
karena duri

Makassar | 20 November 2019

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun