Nak Fatimah, pahatlah cita-citamu. Terserah mau jadi seorang penulis terkemuka. Seorang politisi termasyhur. Mau jadi seorang birokrat atau teknokrat.
Mau jadi seorang guru, dosen, guru besar, dai kondang, teknisi. Menjadi seorang jaksa, hakim, pengacara, jurnalis, sastrawan atau pengusaha, itu terserah kamu nak.
Ayah akan mendukung sepenuh hati. Ayah tak akan campuri. Pun ayah tak akan paksakan mauku. Ayah hanya sarankan, apapun cita-citamu, agar kau tetap jadi manusia.
(Catatan langit, 9 Mei 2019)
Special thanks for Kompasiana, di laman ini ku abadikan bait-bait sederhana ini
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!