Kau adalah masa lalu yang hidup di masa kini untuk masa depan yang telah kami menangkan.
Kau adalah sisa tulang belulang, peninggalan kuno dari zaman berkarat, tapi tak mampus termakan waktu.
Kau adalah manusia-manusia suci, manusia-manusia besar di zaman batu, tapi tidak untuk di zaman ini.
Kau adalah orang lama, yang setia berpegang ke masa lalumu yang sempit, seolah bisa menyelamatkan dunia.
(Catatan langit, 12 April 2019)
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!