Angin malam merampas hangatku
embusannya menusuk tulangku
Kau seperti bersekutu dengannya
Lalu kau pun datang tersenyum manis
Bayangmu merengek dalam benak
Tapi menikam dan menghilang
Tinggalkan luka dalam sepi
Kucoba untuk pejamkan mata
Sandarkan kelelahan dalam tidur
menyelami damai usir kekalutan
Tapi apa yang terjadi,
di alam mimpi pun kau hadir
mengoyak utuh yang tenang sesaat
Rasa-rasanya ingin kuhadirkan wajahmu di dalam gelas
Di atas beningnya air
Lalu kuminum agar menyatu dengan jiwa ragaku
amatilah, selidikilah
bagian mana dalam organ tubuhku yang sudah tercabik, tersiksa karena rindu
(Catatan Langit)
Makassar, 18 Januari 2019
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!