Mohon tunggu...
Arman Syarif
Arman Syarif Mohon Tunggu... Guru - Pencinta kopi dan sunyi

Lahir di Togo-togo, Jeneponto, Sul Sel. Instagram : arman_syarif_

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Ampunilah Kami

12 Januari 2019   09:28 Diperbarui: 12 Januari 2019   09:32 212
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: pusatalquran.org

Kubuka jendela dan pintu rumah
Kusambut sang mentari
Berharap ketenangan menghampiri
namun yang datang:
hati yang masih dirundung gelisah
akan keadaan negeri...

Dosa-dosa yang sesaat berhenti berpesta dan tiarap
bersembunyi di kegelapan dan kebisingan kota
Ketika tanah kembali tenang dan Tsunami pergi
Dosa itu pun kembali menyeruak berhamburan
memenuhi pandangan mata dan mendekati telinga

Kekerasan,
teror bom,
tipu muslihat,
hoaks,
korupsi,
prostitusi online
Semuanya kembali berduyun-duyun bergandengan
mengusik ketentraman batin
mengganggu ibadah

Ya Tuhan,
ampunilah kami

(Catatan langit)
Makassar, 12 Januari 2019

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun