Mohon tunggu...
Arma
Arma Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya menyukai hal-hal yang berbau musik dan seni.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Tantangan Cyberbullying di Era Kontemporer dan Strategi Mitigasinya

28 Desember 2023   14:05 Diperbarui: 28 Desember 2023   14:18 122
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber : Pinterest (TechLearningMagazine)

Tantangan cyberbullying saat ini mencerminkan kompleksitas interaksi individu dengan dunia digital. Pesatnya pertumbuhan teknologi dan penyebaran Internet mempunyai dampak besar terhadap gerakan sosial. Salah satu tantangan terbesar adalah anonimitas
online. Hal ini memudahkan pelaku menyebarkan konten negatif tanpa dampak langsung.

Selain itu, perbedaan antara dunia maya dan dunia nyata menciptakan kesenjangan
dimana tumbuh suburnya perilaku tidak etis. Kurangnya pengawasan dan pemahaman terhadap etika digital juga menjadi salah satu faktornya. Pengenalan media sosial sebagai sarana komunikasi utama telah meningkatkan risiko paparan cyberbullying, terutama di kalangan remaja.

Faktor pendukung seperti kurangnya kesadaran akan dampak psikologis dari cyberbullying dan kurangnya regulasi yang ketat di beberapa daerah menjadi kendala dalam mengatasi fenomena tersebut. Oleh karena itu, konteks masalah cyberbullying saat ini menyoroti perlunya upaya bersama oleh masyarakat, pemerintah, dan platform teknologi untuk menciptakan lingkungan online yang lebih aman dan bertanggung jawab.

Cyberbullying adalah suatu bentuk perilaku yang dilakukan seseorang atau sekelompok orang terhadap orang lain dalam bentuk teks, gambar, atau video yang dapat merendahkan harga diri dan melecehkannya (Riswanto & Marsinun, 2020).

Terdapat 7 Aspek-Aspek Cyberbullying menurut Willard (Imanti, Triyono 2018), yaitu :


1. Flaming, merupakan perilaku yang berupa mengirim pesan teks dengan kata-kata kasar, dan frontal.

2. Harassment, merupakan perilaku mengirim pesan-pesan dengan kata-kata tidak sopan, yang ditujukan kepada seseorang yang berupa gangguan yang dikirimkan melalui email, WA (Whatsapp), maupun pesan teks di jejaring sosial secara terus menerus.

3. Denigration, merupakan perilaku mengumbar atau memperlihatkan hal-hal yang buruk tentang seseorang di internet, tujuannya adalah merusak nama baik atau
reputasi orang tersebut.

4. Impersonation, merupakan perilaku berpura-pura atau berperan menjadi orang lain dan kemudian mengirimkan pesan-pesan yang tidak baik.

5. Outing and trickery. Outing merupakan perilaku menyebarkan rahasia atau foto-foto pribadi orang lain. Trickery merupakan perilaku membujuk seseorang dengan tipu daya (cara lain) tujuannya agar mendapatkan informasi (foto atau hal pribadi lainnya yang bersifat rahasia.

6. Exclusion, merupakan perilaku dengan sengaja mengeluarkan seseorang dari grup online tertentu.

7. Cyberstalking, merupakan perilaku berupa ancaman atau intimidasi berbahaya yang dilakukan secara berulang menggunakan komunikasi elektronik.

APA PENYEBAB TERJADINYA CYBERBULLYING?

Perilaku cyberbullying pada remaja dipengaruhi oleh beberapa faktor, baik faktor internal dari korban dan pelaku, faktor eksternal korban dan pelaku cyberbullying bahkan keluarga menjadi faktor penyebab cyberbullying. Adapun faktor-faktornya sebagai berikut:
1) Faktor Internal
Faktor internal yang dimaksud adalah faktor yang berasal dari diri pelaku
maupun korban cyberbullying, misalnya  kemampuan pelaku empati, karakter korban, konektivitas perilaku pelaku dan korban, dan lainnya.

2) Faktor Eksternal
Faktor eksternal yang dimaksud adalah faktor yang berasal dari luar diri
pelaku maupun korban cyberbullying, misalnya:
● Intensitas penggunaan media sosial. Semakin tinggi intensitas
pemakaian media sosial, maka semakin besar peluang remaja
melakukan cyberbullying ataupun menjadi korbannya.
● Faktor perkembangan media sosial yang semakin pesat di kalangan
remaja sebagai alat komunikasi yang mudah digunakan dan diakses,
membawa tren baru dalam masyarakat sebagai media untuk melakukan
penindasan secara online atau yang dikenal dengan cyberbullying.
● Pengaruh perangkat teknologi terhadap pemuda hari ini sering
menyebabkan mereka untuk mengatakan dan melakukan hal-hal kejam
dibandingkan dengan apa yang didapati dalam tatap muka pelaku
bullying.

3) Prediktor Keluarga
Mengutip pendapat Schwartz, Shields, dan Cicchetti, Catlin berpendapat bahwa keterlibatan dalam intimidasi terhadap orang lain dikaitkan dengan anggota keluarga, seperti keterikatan yang tidak aman, disiplin fisik yang keras, dan korban dari pola asuh yang terlalu protektif, menjelaskan bahwa hal tersebut terkait dengan faktor prediktif. Anak-anak dan remaja
secara tidak sadar memproyeksikan gejolak batinnya (akibat perpecahan keluarga dan lingkungan rumah) ke luar dalam bentuk konflik terbuka dan perselisihan individu atau kelompok.

APA SAJA DAMPAK YANG DITIMBULKAN DARI CYBERBULLYING?

Dampak dari cyberbullying diantaranya
yaitu :
➢ Dampak Psikologis
Cyberbullying berkaitan dengan kesehatan mental, sehingga korban
mengalami depresi dan kecemasan, serta perubahan perilaku seperti sering murung,
kurang percaya diri, tidak terlibat dalam aktivitas apapun, mengubah kebiasaan tidur
dan makan, dan menghindari kehidupan sosial.
➢ Dampak Psikososial
Sebuah penelitian oleh Safaria, Tentama, dan Suyono yang dilaksanakan pada
tahun 2016 menunjukkan bahwa cyberbullying memiliki efek psikososial yang buruk
pada korban. Frekuensi, durasi, dan intensitas cyberbullying bervariasi. Korban
cyberbullying mengalami tekanan perilaku dan emosional. Karena itu, korban
cyberbullying sering mudah menangis, merasakan malu, teman sekolah sedikit,
terancam, dan susah tertidur setelah dibully secara online.
➢ Dampak Akademik
Mayoritas korban cyberbullying mengalami kemunduran akademik dan
memutuskan untuk putus sekolah, karena merasa dirinya terancam, sulit dalam
berkonsentrasi, turunnya prestasi akademik, serta merasa dikucilkan.
➢ Dampak Fisik
Korban fisik cyberbullying seperti pusing berlebih, sulit untuk tidur atau
gangguan tidur yang berdampak pada kesehatan jasmani mereka seperti mengantuk di
pagi hari, kelelahan, mata memerah, mata berkantung, dan mata perih, serta
kurangnya asupan makan dan merasa mual. Semua efek ini saling terkait, membuat
korban merasa tidak nyaman.

BAGAIMANA STRATEGI YANG TEPAT UNTUK MENGATASI CYBERBULLYING?

Berikut ini merupakan lima solusi cyber bullying yang dapat setiap orang upayakan untuk mencegah
tindakan perundungan melalui internet.
➢ Membatasi Penggunaan Media Sosial
Setiap orang memiliki hak untuk menggunakan media sosial. Namun,
seseorang perlu membatasi diri untuk menggunakan media sosial secara berlebihan
agar tetap hidup di dunia nyata dan tidak fokus pada komentar-komentar negatif di
media sosial.
➢ Membatasi Komentar Tidak Penting
Selain membatasi penggunaan media sosial, seseorang juga dapat memblokir
atau membatasi kolom komentar. Pasalnya, cyberbullying sering kali muncul dari
akun-akun palsu yang memberikan komentar negatif secara masif.
➢ Memberikan Afirmasi Positif pada Diri Sendiri
Sosok yang paling seseorang butuhkan untuk bertahan adalah diri sendiri
sehingga penting bagi seseorang untuk terus memberikan afirmasi yang baik.
Tujuannya adalah agar seseorang tetap percaya diri dan tidak tenggelam karena
tindakan bullying.
➢ Berkumpul dengan Orang-Orang Baik
Solusi keempat adalah berkumpul dengan orang-orang baik, baik itu sahabat
maupun keluarga. Hal itu menjadi penting agar diri tidak fokus pada pelaku
cyberbullying sebab banyak dari pelaku adalah orang yang haus perhatian saja.
➢ Mengambil Tindakan Hukum
Mengutip dari buku Simulasi dan Komunikasi Digital SMK/MAK Kelas X
(Edisi Revisi) karya Asmoro (2020: 104), jangan takut mengambil jalur hukum.
Caranya bisa menghubungi teman atau orang yang memahami aspek hukum
mengenai tindakan tepat untuk pelaku cyberbullying.

DAFTAR PUSTAKA

Akbar, Muhammad Alam. "Cyberbullying pada Media Online (Studi Analisis Isi tentang
Cyberbullying pada Remaja di Facebook)." (2015).
Anshori, I. F., Hidayatulloh, S., Dewi, A. S., Viargi, R., & Yulianti, S. (2022). Fenomena
Cyber Bullying Dalam Kehidupan Remaja.
Ayu Puput Budi Kumala and Agustin Sukmawati, “Dampak Cyberbullying Pada Remaja,”
Alauddin Scientific Journal of Nursing 1, no. 1 (2020): 55–65,
https://doi.org/10.24252/asjn.v1i1.17648.
Fazry, L., & Apsari, N. C. (2021). Pengaruh Media Sosial terhadap Perilaku Cyberbullying di
Kalangan Remaja. Jurnal Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (JPPM),
2(1), 28-36.
Jalal, N. M., Idris, M., & Muliana, M. (2021). Faktor-faktor cyberbullying pada remaja.
IKRA-ITH HUMANIORA: Jurnal Sosial dan Humaniora, 5(2), 1-9.
Pandie, M. M., & Weismann, I. T. J. (2016). Pengaruh Cyberbullying di Media Sosial
terhadap perilaku reaktif sebagai pelaku maupun sebagai korban cyberbullying pada
siswa kristen SMP Nasional Makassar. Jurnal Jaffray, 14(1), 43-62.
Samundeeswari, S., & Vijaya,K. (2022). Cyberbullying: Harmful Impact of Technology.
International Journal of Creative Research Thoughts, 2320-2882.
Widagdo, H. H. (2017). Kekerasan dalam Dunia Digital (Tinjauan Islam Terhadap Perubahan
Gaya Radikal di Era Digital).
Zahral'Iffat, I. (2023). FACEBOOK DAN CYBERBULLYING SEBAGAI TANTANGAN
REMAJA TERHADAP HAK ASASI MANUSIA. SEIKAT: Jurnal Ilmu Sosial,
Politik dan Hukum, 2(5), 464-470.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun