Mohon tunggu...
Arlini
Arlini Mohon Tunggu... Penulis - Menulis berarti menjaga ingatan. Menulis berarti menabung nilai kebaikan. Menulis untuk menyebar kebaikan

ibu rumah tangga bahagia, penulis lepas, blogger, pemerhati masalah sosial kemasyarakatan

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Kalau Emak-emak Sudah Stress, Ngeri Juga, Ya

22 Januari 2020   19:00 Diperbarui: 22 Januari 2020   19:00 613
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
pictured by ceritaumi.com

Tugas emak-emak di rumah tampaknya ringan. Sepele. Tapi ternyata berat. Cuma emak-emak yang bisa merasakan bekerja sambilan. Masak sambil operasikan mesin cuci, sambil momong anak yang merengek. Atau masak, sambil main hp. Ups, yang gitu ada tidak ya. Hehe.

Emak-emak dituntut untuk multitalented. Jadi koki dan ahli gizi keluarga. Plus guru. Plus manajer keuangan. Plus dokter keluarga. Dan lain sebagainya. Belum lagi tugas mengurus umat ya mak. Gitu ya mak?

Aku tuh masih jadi pengamat saja mak. Belum mengalami. Karena di rumahku yang diurus cuma dua orang. Diriku dan suamiku. Seru-seru menegangkan ya mak tugasmu.

Beratnya tugas ibu rumah tangga menjadi celah buat syetan menggerus keikhlasan para emak. Kalau terlena bisa bisa kufur nikmat. Pernah ada kasus emak emak yang lelah dengan tugas keseharian bilang gini, "Lebih enak ya jadi p*lac*r. Kerjanya cuma n*angka*g doang. Nggak perlu beresin rumah. Sementara awak, tak siap siap kerjaan. Capek. Bosan tiap hari begini terus".

Nah tu kan, stress dia. Ngawur omongannya. Na'udzubillahi minzalik.

Kemuliaan ibu rumah tangga diakui Islam. Allah swt menyatakan bahwa peran utama perempuan memang sebagai Ummun warabbatul bait. Ibu dan pengatur rumah tangga. Setiap tetes keringat emak saat mengerjakan tugas rumah tangga dan merawat anak bakal dibalas pahala oleh Allah swt.

Sementara perempuan yang menjual kehormatannya untuk uang dimurkai Allah swt. Bagaimana mungkin dikatakan menjadi mereka, lebih baik dibanding ibu rumah tangga. Syetan telah berhasil memperdaya seorang perempuan jika sampai ia berpikir demikian. Istighfar segera ya mak, jika melakukannya.

Beratnya tugas rumah tangga dirasakan juga oleh putri nabi kita yang mulia Fatimah Az zahra. Sebagaimana yang dikisahkan dalam Kitab Uqudullujain Karya Imam Nawawi Al-Bantan. Suatu kali putri Rasulullah saw itu mendatangi sang ayah untuk mengeluhkan keadaannya.

Sambil menangis Fatimah berkata, Wahai ayahku, aku menangis karena kesibukan tugas rumah tangga yang aku kerjakan setiap hari tanpa seorang pun yang membantu. Wahai ayahku, dengan keutamaan yang engkau miliki, tolong katakan pada Ali supaya mau membelikan budak untukku agar dapat membantu menggiling gandum dan mengurusi pekerjaan rumah.

Lalu Rasulullah saw memberikan lima nasihat kepada Fatimah terkait keluhannya. Wahai Fatimah, Allah ingin menulis kebaikan untukmu, melebur dosa-dosamu,dan mengangkat derajatmu. Wahai Fatimah, tiada istri yang meng giling tepung untuk suami dan anak nya kecuali Allah mencatatkan kebaikan baginya pada setiap biji dari gandum, meleburkan dosanya, dan meninggikan derajat-nya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun