Mohon tunggu...
arkaan daffa
arkaan daffa Mohon Tunggu... Seniman - Ada

Pelajar dengan segala keingintahuannya tentang sejarah, budaya, dan bahasa dunia.

Selanjutnya

Tutup

Worklife

[Opini Nyeleneh] Digital Marketing?! Jenis Pekerjaan Overrated atau Emang Beneran Dibutuhkan Industri?

10 November 2021   22:18 Diperbarui: 10 November 2021   22:22 430
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Jika membuka Linkedin (sosial media 'profesional') , tentu kolom 'pekerjaan' merupakan kolom yang selalu kita kunjungi. Dikarenakan memang salah satu fungsi dari sosial media Linkedin, selain pamer pencapaian juga memiliki fungsi utama yaitu mencari pekerjaan. Buat teman-teman fresh graduated maupun job seeker, pasti gak asing dengan istilah 'digital marketing' kan? Banyak sekali webinar-webinar, bootcamp, workshop, dan kursus-kursus yang menawarkan ilmu mengenai digital marketing. Pertanyaannya, apakah memang digital marketing itu sedang dibutuhkan di era sekarang? atau emang kebiasaan orang Indonesia saja yang latah seakan-akan semua job-seeker harus memiliki kemampuan dalam digital marketing? sebelum mendapatkan jawabannya, yuk kita cari tahu dulu apasih itu digital marketing? 

dilansir di Jurnal.id, digital marketing atau pemasaran digital merupakan suatu strategi pemasaran menggunakan media digital dan internet. Dengan kata lain, digital marketing menjadi 'otak' bagi suatu brand/merk dalam menjual dagangannya melalui internet. Zaman sekarang, jelas  menjual atau membeli barang apapun itu, bisa lewat internet. Mau beli makan dan minum? pakai aplikasi, mau beli hadiah untuk doi? tinggal cari di online market place, pokoknya apapun mau barang dan jasa bisa dicari melalui internet. Nah, disinilah tugas dari seorang digital marketer untuk bisa mengemas daganganya menjadi terlihat menarik di mata para netizen. Lalu, kenapa sih digital marketing baru rame sekarang-sekarang ini? nah tentu ada kaitannya dengan perkembangan internet dan teknologi dewasa kini. Dikarenakan apa-apa sekarang tinggal klik melalui smartphone, jadinya banyak sekali perusahaan-perusahaan, baik yang skala besar dan skala kecil-kecilan untuk memanfaatkan teknologi tersebut untuk menjual dagangannya semaksimal mungkin. Bahkan, ada beberapa brand yang sudah tidak menjual dagangannya lewat toko atau secara offline loh! Apalagi 'didukung' oleh keadaan pandemi yang serba apa-apa menjadi sulit, membuat peran dari digital marketing menjadi sangat krusial, mengingat internet bisa dikatakan sebagai satu-satunya senjata ampuh untuk perusahaan menjajakan barang dagangannya. Nah, udah mulai paham ya kenapa posisi digital marketing jadi semacam durian runtuh di tahun-tahun ini?

Lanjut ke "apasih pekerjaan digital marketing?" good question! Jadi, sebuah merek memiliki banyak cara dalam menjual barang dagangannya. Kalau offline mungkin begini.. Di Toko ada tulisan segede gaban yang bertuliskan "Beli 1 gratis 2" atau "Yang Ulang Tahun Gratis Makan Disini!" walaupun biasanya ada tanda *(bintang) yang menunjukan syarat dan ketentuan, tapi dari tulisan itu saja sudah bisa menarik kita sebagai konsumen untuk membeli barang dagangannya. Nah kalau secara digital, tentu memang beda penerapannya hanya saja konsepnya tetap sama. Intinya "bagaimana membuat orang tertarik dan ingin melihat produk kita" tok sampai situ. Caranya? banyak banget! sebagai contoh, kita menjual produk kecantikan, lalu kita meminta artis Rachel Venya untuk mengendorse produk yang kita miliki. Nah, strategi kita dalam memilih selebgram yang tepat merupakan salah satu ranah pekerjaan dari digital marketing. Kalau kita asal-asalan, ya masa kita minta pemain sepak bola buat endorse produk kecantikan? kan gak masuk :(  

Secara teorinya, dilansir dari jurnal.id, digital marketing banyak sekali jenisnya, yang pertama yaitu digital marketing yang bergerak di bidang pemanfaatan website. Tugasnya, yaitu membuat website menjadi sangat informatif dan mudah digunakan oleh pengguna. Kalian pernah gak sih, memutuskan pindah dari marketplace satu ke yang satunya lagi gara-gara cara beli dan pilih barangnya ribet? nah itu fungsi dari digital marketing bidang website yang harus membuat website dari produknya menjadi sangat mudah digunakan dan lengkap secara informasinya. 

Source: tecmundo.com
Source: tecmundo.com

Kedua, yaitu digital marketing bidang Search Engine. Hah, maksudnya? tenang dulu.. Jadi di bidang ini yang bahasa kerennya SEO (search engine Optimizer) dan SEM (search engine marketing). Nah kedua fungsi ini sebenarnya hampir mirip dimana intinya bagaimana produk kita itu dapat mudah terlihat oleh orang-orang. Gambarannya, ketika kita ketik kata "sate terenak di jakarta" di google dan yang muncul paling atas adalah lapak punya kita, selamat! berarti Search Enginenya sudah berpihak kepada kita. Nah disini dapat dibagi, ketika website dapat dibuat dengan memperhatikan kata kunci, didukung oleh ulasan yang baik oleh konsumen sebelumnya, maka tentu lapak dagangan kita akan muncul dipencarian teratas, yang sederhananya ini dinamakan oleh SEO. Sedangkan ketika lapak kita masih baru dan butuh agar lapak kita bisa dilihat orang, maka kita bisa memanfaatkan fitur iklan berbayar yang dimana ini dinamakan oleh SEM. Intinya, fungsi dari search engine marketing ini ialah membuat brand kita dapat mudah dikenal oleh orang lain di internet.

Source: ibrand.id
Source: ibrand.id

Ketiga, yaitu social media marketing. Posisi ini bisa dibilang sebagai posisi yang 'tidak jelas'. kenapa? banyak perdebatan bahwa social media marketing itu memiliki kesamaan dengan humas (public relation) dimana fungsi dari social media marketing dan social media manager bisa dibilang 'serupa tapi tidak sama'. Namun, gampangnya untuk bisa membedakan antara humas sosial media dengan marketing sosial media ialah tujuannya atau orientasinya. Jelas, jika berbicara public relation kita berbicara mengenai citra dan hubungan antara konsumen dengan brand sedangkan jika berbicara social media marketing kita berbicara mengenai "bagaimana cara bisa mengemas barang dangan menjadi sangat menarik di mata calon konsumen?" singkatnya, berorientasikan kepada profit. Memanfaatkan selebgram, menggunakan fitur iklan, dan membuat konten-konten yang menampilkan brand merupakan salah satu tugas dari social media marketing. Lalu, bayangkan saja satu brand memiliki minimal 3 sosial media seperti Instagram, Facebook, dan Twitter, bahkan yang sekarang digandrungi ada Youtube dan Tiktok.. wah pasti butuh banyak sekali yaa sumber daya manusia yang harus menangani posisi ini.

source: cnnindonesia.com
source: cnnindonesia.com

Keempat, yaitu online advertising. Mungkin, sudah disinggung sebelumnya mengenai hal ini. namun, patut diketahui bahwa online advertising menjadi salah satu alat marketing digital yang harganya sangat mahal dan berisiko. Seperti kasus sebelumnya, ketika kita memanfaatkan selebgram untuk memasarkan produk kita, butuh analisis yang detail mengenai latar belakang selebgram, demografis followersnya, konten yang sering dibuat oleh selebgram tersebut, dan hal-hal lain yang bisa jadi pertimbangan digital marketer sebelum memutuskan bekerja sama dengan selebgram tersebut. Jika salah? sudah bayar mahal-mahal tapi tidak optimal yaa mending bikin konten di sosial media sendiri dongg! pemanfaatan Youtube ads dan Facebook Ads juga termasuk loh dari tugas online advertising!

source: suara.com
source: suara.com

Kelima dan terakhir, yaitu email advertising. Loh, emang ada? coba kalian cek email kalian dulu.. pasti ada email dari gr*b, goj*ek, dan brand lain yang nawarin promo atau kode voucher agar bisa digunakan di brandnya. Biasanya sih, ketika masih kuliah offline dan posisinya sedang tanggal tua, dapet email dari goj*ek yang isinya ngasih kode voucher promo go-fo*d rasa-rasanya seperti hujan duit yang jatuh dari langit :D Email advertising juga bisa dikombinasikan seperti mengucapkan ulang tahun bagi konsumen (walaupun sudah disetting oleh bot) yang dimana memberikan efek yang positif bagi konsumen. Gak bisa ngebayangin dehh.. ketika lagi ulang tahun, terus jam 00:01 diucapin selamat ulang tahun oleh email brand. Duh, nasib jomblo :(

Dari penjelasan mengenai role digital marketing, tentu kalian bisa paham ya mengapa role digital marketing ini tiba-tiba membludak banget di industri kerja. Kabar baiknya, jenis pekerjaan ini tidak memandang spesifik jurusan keahlian kalian loh! dikarenakan memang kemampuan memahami pasar dan analisis tren menjadi kunci dari jenis pekerjaan ini which is setiap insan bisa mempelajari hal tersebut cielah.. Ada juga yang bilang, pekerjaan ini menjadi salah satu pekerjaan yang tidak akan bisa direbut oleh kecerdasan buatan (AI) lho! dikarenakan kembali lagi dari role pekerjaan ini yang memang membutuhkan kreativitas dan inovasi. Tentu, akan sulit bagi AI dalam memproses dan mengkomputasikan sesuatu yang tidak berpola seperti kreatifitas manusia. Bekerja di digital marketing berarti harus siap selalu belajar dan beradaptasi oleh kondisi, dikarenakan manusia dan dunia ini bersifat dinamis. Contoh sederhananya pandemi Covid-19 yang mengubah cara kerja dan belajar manusia di seluruh dunia. siapa yang bisa mengharapkan hal itu terjadi? Nah, dari pemaparan berikut, bisa disimpulkan bahwa ketika manusia masih betransaksi satu sama lain, maka posisi marketing akan selalu ada di dunia. Walaupun memang wadahnya berubah, akan tetapi marwah dari "menjual dan mempromosikan barang" akan selalu sama. Nah, boleh dong kasih pandangan teman-teman mengenai posisi digital marketing ini? atau dari kalian justru menjadi salah satu orang yang bekerja di ranah ini? ceritain dong pengalamannya!

Referensi: 

https://www.jurnal.id/id/blog/mengenal-digital-marketing-konsep-dan-penerapannya/

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun