Mohon tunggu...
arkaan daffa
arkaan daffa Mohon Tunggu... Seniman - Ada

Pelajar dengan segala keingintahuannya tentang sejarah, budaya, dan bahasa dunia.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Review Buku 'Ibunda' Karya Maxim Gorky Yang Dianggap Sebagai Karya Sastra Genre Realisme Sosialis Pertama di Dunia

26 November 2020   00:25 Diperbarui: 26 November 2020   12:20 1638
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"they don’t work with illegal books; they’re a ’law and order’ crowd out there; they’re afraid. But I want forbidden books–sharp, pointed books. I’ll slip them through their fingers. When the police commissioners or the priest see that they are illegal books, they’ll think it’s the teachers who circulate them. And in the meantime I’ll remain in the background.”(434).

"Mereka tidak berurusan dengan buku-buku ilegal; mereka kerumunan yang taat hukum dan perintah. di luar sana; mereka takut. Tapi saya ingin buku-buku terlarang yang sangat tajam itu. Saya akan menyelipkannya melalui tangan tangan mereka. komisaris polisi atau pendeta melihat bahwa itu adalah buku-buku ilegal, mereka akan mengira orang orang itu lah yang mengedarkannya. Dan akhirnya saya masih bisa bersembunyi dibalik layar."(434) 

Pada kutipan tersebut dan serupa yang membahas tentang terdapat buku illegal dari pemerintah. Bisa disimpulkan hal tersebut merupakan Teknik propaganda dari pemerintah agar buku – buku yang mengandung nilai revolusi atau yang mengindikasikan dapat mengancam institusi pemerintahan harus dilenyapkan dan dilarang bahkan dibuat juga produk hukum agar para pelaku dapat ditindak atas perbuatannya. Hal tersebut juga yang mampu memperkuat posisi pemerintahan jika mereka mampu memainkan peran propagandanya walaupun dengan caranya masing – masing. Jika kita ubah dengan sudut pandang perjuangan revolusi Pavel , kita bisa melihat banyak sekali Tindakan – Tindakan propaganda yang dilakukan olehnya. Salah satunya menyebarkan pamflet untuk mogok kerja & Bersatu melawan ketidak adilan, khusunya pada kasus yang dimana pekerja harus bersedia agar gajinya dipotong dengan alasan kepentingan perusahaan yaitu menyedot genangan air atau rawa disekitar pabrik. Aksi propaganda lainnya yaitu pavel dan kawan – kawan yang melakukan demonstrasi turun ke jalan guna mendapatkan atensi dari publik agar mau bergabung dan berpartisipasi secara aktif ataupun pasif dalam perjuangan revolusi tersebut. Pavel juga pernah berkata pada orasinya yang berbunyi :

”We must make a stand, not for the kopeck, but for justice. What is dear to us is not our kopeck, because it’s no rounder than any other kopeck; it’s only heavier; there’s more human blood in it than in the manager’s ruble. That’s the truth!”. (166-167)

“Kita harus berdiri, bukan untuk kopek, tetapi untuk keadilan. Apa yang kita sayangi bukanlah kopek kita, karena kopeck itu tidak lebih bulat dari kopek lainnya; Hal yang kita bicarakan ini lebih penting; ada lebih banyak darah manusia di dalamnya daripada di rubel para atasan kita. Itulah fakta yang sebenarnya!". (166-167)

dari orasi tersebut jelas sekali Pavel melakukan peran propagandanya untuk menggalang dukungan partisipasi atas keputusan yang dilakukan oleh perusahaan terhadap para seluruh buruh yang bekerja di pabrik tersebut. Bisa disimpulkan juga bahwa peran propaganda yang terdapat pada novel ibunda bisa dikatakan sangat vital dan adanya propaganda dalam novel ini membuktikan bahwa sang penulis juga ingin melakukan propagandanya terhadap ideologi sosialis – marxisme kepada para pembaca khususnya masyarakat Rusia pada saat itu. Propaganda menjadi hal yang lekat dan tidak dipisahkan dalam karya sastra bergenre sosialis realisme. Seperti seperti yang sudah disampaikan pada pengantar. Bahkan genre sosialis realisme ini bisa juga disebut romantisme sosialis. Dikarenakan selalu terdapat unsur propaganda – propaganda positif akan ideologi sosialisme pada karyanya.

Anti kapitalis

Pada pemikiran Karl-Marx dan Engels sendiri , ia sangat menentang dengan ekonomi sistem kapitalisme. Kapitalisme memiliki definisi sederhana yaitu orang – orang yang memiliki alat & modal. Pada realitasnya alat & modal hanyalah dimiliki oleh segelintir orang. Pekerja yang melakukan pekerjaan pada alat & modal tersebut dieksploitasi secara massif dan efektif. Sehingga ketimpangan sosial menjadi dampak utama adanya sistem kapitalisme. Kita kutip dari perkataan Pavel dalam pembacaan nota pembelaannya yang dapat dikatakan bukan pembelaan dikarenakan Pavel yang justru berorasi dan mengemukakan pemikirannya dan mempropagandakannya dihadapan publik persidangan. Ia berkata :

“Our slogan is simple: ’All the power for the people; all the means of production for the people; work obligatory on all. Down with private property!’ You see, we are not rebels.”(909).

"Slogan kami sederhana:" Semua kekuatan  harus dikerahkan untuk rakyat; semua alat produksi untuk rakyat; semua orang wajib bekerja. Hancurkan properti pribadi! lihatlah , kami bukan lah  pemberontak." (909).

Pada pernyataannya , ia menolak dituduh sebagai pemberontak. Pavel seorang hanya ingin hak – hak nya sebagai pekerja dan manusia dihargai oleh para kapital. Ia berharap agar kepemilkan alat & modal ditiadakan menjadi milik Bersama. Kita bekerja Bersama dengan kekuatan Bersama agar mendapatkan untung Bersama. Itu yang ia harapkan. Penulis (Maxim Gorky) yang menganut paham sosialis tentu paham dengan apa yang ia tuangkan dalam karyanya tersebut. Maxim Gorky benar – benar mengekspresikan apa yang ada dibenak dan pikirannya tentang semangat anti kapitalisme tersebut dan ia mampu menyampaikan pesan tersebut dengan apik dan mengena tentang pendapatnya tentang kapitalisme. Lenin sendiri memuji karyanya dengan berkata :

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun