Mohon tunggu...
Ariyani Na
Ariyani Na Mohon Tunggu... Wiraswasta - ibu rumah tangga

Hidup tidak selalu harus sesuai dengan yang kita inginkan ... Follow me on twitter : @Ariyani12

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Mendengar, Melihat, dan Meniru Ibu

21 November 2020   21:35 Diperbarui: 21 November 2020   21:39 458
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Aku dan Anakku (dokumentasi pribadi)

Jonathan, 20 tahun

"Pelajaran yang diingat saat kecil itu, gak boleh ngompol di celana, kalau mau pipis harus bilang. Tetapi kalau sudah besar begini, yang diingat adalah bahwa kita gak bisa selalu mendapatkan yang kita inginkan, harus ada usaha dulu, kayak mau beli sesuatu harus bantuin mami dulu".

Agit, 25 tahun

"Semangat, kerja keras tapi sayangnya terlalu berambisi hingga lupa memberikan pengetahuan pada anak-anaknya. Makanya aku berprinsip, ketika menikah aku gak mau istriku bekerja, sudah cukup aku saja yang rasakan ketidakbahagiaan itu, jangan anak-anakku. Dulu aku menjadi pemberontak hingga berurusan dengan kepolisian hanya untuk menguji kepedulian orangtuaku, tapi ternyata mereka sayang dan datang pada hari itu, dan semenjak kelas 11 ibunda akhirnya di rumah. Kebahagiaan itu bukan cuma materi kok, aku merasakan banget, ketika bisa punya segalanya namun justru tidak menjamin kebahagiaan  itu sendiri."

Matthew, 14 tahun

"Pelajaran yang adek dapat dari mami, kalau ada masalah hadepin aja."

Neal, 8 tahun

"Membantu teman, sama bagi-bagi makanan, terus diajak diajak doa."

Ziel, 5 tahun

"Berdoa, nyanyi, bantuin ngepel, cuci baju, harus mandi sendiri."

Kalimat-kalimat di atas adalah jawaban dari pertanyaan mengenai pelajaran apa yang diperoleh dari ibu mereka, dan sengaja saya ajukan kepada beberapa anak dengan usia yang berbeda-beda. Ternyata jawaban setiap anak berbeda-beda dan tidak semua anak memberikan jawaban positif, seperti jawaban Agit misalnya, namun pengalaman masa lalu yang dianggapnya tidak membuat bahagia menjadi pelajaran berharga untuk bekal berumah tangga dan menjadi orang tua kelak.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun