Mohon tunggu...
Ariya Wirasastra
Ariya Wirasastra Mohon Tunggu... Alumni Institut Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (IISIP) Jakarta dan pekerja sosial di Yayasan Cahaya Kuntum Bangsa (YCKB)

Ariya Wirasastra adalah pegiat sastra dan jurnalis independen, pernah bekerja sebagai desainer grafis dan artistik di Tabloid Paron, Power, Gossip, majalah sportif dan PT Virgo Putra Film. Jurnalis di Harian Dialog, Tabloid Jihad dan majalah Birokrasi. Penikmat berat radio siaran teresterial, menyukai pengamatan atas langit, bintang, tata surya dan astronomi hingga bergabung dengan Himpunan Astronom Amatir Jakarta (HAAJ) dan komunitas BETA UFO sebagai Skylover.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Mahabbah

31 Desember 2023   15:04 Diperbarui: 14 Agustus 2025   17:03 134
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cover: Laviola Designmax

Maka disapanya sepasang suami istri yang tengah berdoa di sisi pusara.  Keduanya menjelaskan kepada si penjaga makam bahwa jenazah yang dikuburkan kemarin petang adalah istri dari penghuni kubur sebelumnya.  Atas izin pengelola makam dan keinginan semua ahli waris maka dilakukanlah pemakaman tumpuk atau tindih.

"Masya  Allah! Mak sama Engkong betul-betul cinta sejati ya. Mahabbah, mahabbah, maha suci cinta. Inalillahi wa ina Illaihi rodjiun," ucap si petugas kebersihan makam sambil menengadahkan kedua tangannya ke langit.

Sepasang suami istri yang merupakan anak menantu dari sang nenek  mengucapkan terima kasih atas segala perhatian dan bantuan penjaga makam kepada kedua orangtua yang telah menyatu pada satu liang kubur.

"Kalau boleh nambahin Bang.  Beberapa bulan sebelumnya, persis  di hari kelahiran Mak, saya dihadirkan mimpi  persiapan pesta ulang tahun yang dirancang engkong. Saat itu engkong mengajak  saya, istri dan anak-anak masuk ruangan gelap secara diam-diam.  Tapi di ruang gelap itu sudah banyak  teman dan kerabat Papah Mamah, yang sebagian juga sudah wafat. Sepertinya Engkong mau buat surprise buat Mak," ujar anak sang nenek.

Lelaki muda penjaga makam itu mengangguk-angguk pelan mencoba memahami  dan memaknai cerita tersebut.

"Masya Allah.  Nah ini takwil mimpi Ente tadi.  Artinya Ibu Bapak situ memang benar-benar saling cinte sehidup semati. Mahabbah, mahabbah, maha suci cinta. Alhamdulillah!" ***

Cimahi, 18 Jummadil Akhir 1445H / 31 Desember 2023M

In memoriam  to 'mamah Sawijah binti Asmawi bin Iyang bin Eyang Kuru (19 Agustus 1948- Jumat, 6 Jumadil Akhir 1444H / 30 Desember 2022M).  Dedicated to papah' Paula Djoni bin Fulan (1945-22 Oktober 2008). 

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun