DEMAK -- Beragam kebijakan Pemerintah untuk pengentasan kemiskinan masing-masing memakai kartu sebagai penanda penerima bantuan. Dari situ, tak sengaja muncul bahan selorohan, yaitu makin miskin seseorang maka dompetnya malah makin tebal.
Lewat program ini, semua bantuan nantinya akan terkumpul di satu kartu serupa kartu ATM. Kartu tersebut juga dilengkapi buku rekening seperti saat membuka rekening tabungan di bank.
Pemilik kartu bisa menarik dana dari situ dan atau mengonversi uang bantuan itu menjadi sembako di toko yang ditunjuk pemerintah menjadi agen. Bisa ditarik atau tidak dana itu, tergantung dari program bantuan yang didapat.
Program Pemerintah untuk mensejahterakan masyarakat yang tidak mampu harus di dukung kelancaran dan kesuksesannya, salah satunya PKH (Program Keluarga Harapan). Di Kabupaten Demak, untuk Kecamatan Wedung sendiri jumlah penerima PKH 1669 Kepala Keluarga yang di pusatkan di balai desa Bungo, hari ini, Kartu ATM PKH sudah turun dan jatuh ketangan masyarakat.
Untuk mendukung suksesnya pembagian PKH dapat pendampingan dari Koramil 06/Wedung Serma Purjiyo pun ikut turut mendukung program pemerintah untuk kesejahteraan rakyat.
Pada pola baru ini, penerima manfaat PKH mendapatkan buku tabungan sekaligus Kartu Keluarga Sejahtera (KKS) dimana di dalam kartu tersebut sudah berisi nominal sejumlah uang bantuan sosial dari Kementrian Sosial, atau dengan kata lain KKS tersebut berfungsi sebagai kartu Debit ATM bagi penerima PKH.
"Saya setuju pendampingan yang dilakukan Koramil 06/Wedung dalam pembagian PKH ini, agar pembagian dan penerimaan ini tepat sasaran yang berhak menerima," ungkapnya.
Sebagai bentuk dukungan Program PKH, Koramil 06/Wedung  menempatkan 7 Babinsa di 7 desa yang berbeda pada hari ini, sekaligus pengawasan terhadap penerima yang berhak mendapatkan kartu PKH sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan.ris (sumber_Pendim 0716/Demak)