Mohon tunggu...
Aris Taoemesa
Aris Taoemesa Mohon Tunggu... Lainnya - Belajar

Belajar dan terus belajar

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Dijajah oleh "Kemerdekaan"

11 September 2021   00:54 Diperbarui: 11 September 2021   01:04 511
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Kita dijajah oleh keinginan-keinginan kita yang membawa kita pada suatu titik yang tidak kita inginkan terjadi di dalam kehidupan kita bahkan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

Soekarno pernah mengatakan, "Perjuanganku lebih mudah karena mengusir penjajah, tapi perjuanganmu lebih susah karena melawan bangsamu sendiri". 

Kata-kata ini seriang diucapkan oleh para demonstran untuk memprotes kebijakan pemerintah yang dianggap tidak berpihak kapada rakyat atau tidak berpihak secara menyeluruh. 

Tapi, izinkanlah saya untuk menyederhanakan kalimat Bung Karno tersebut menjadi, "Perjuangan Soekarno (dan para pahlawan kita) lebih mudah karena mengusir penjajah, tapi perjuangan kita lebih susah karena melawan diri sendiri".

"Penjajahan" yang ditimbulkan oleh "kemerdekaan" itu sendiri adalah lawan kita sekarang. Kita harus merdeka melawan diri kita sendiri. Merdeka melawan rasa "merdeka" yang menyebabkan kita menjadi manusia malas, manusia serakah, manusia egois dan mementingkan diri sendiri, manusia yang tidak bisa menahan diri, manusia yang tidak peduli lingkungan, manusia yang tidak peduli sesama manusia, dan tidak peduli bangsa kita.

Tapi, mungkin ini adalah perjuangan semur hidup kita. Bahkan semua orang di dunia, tetapi beberapa negara sudah menerapkannya dan menjadi maju. Kerja sama antara pemerintah dan rakyat melawan penjajah terkecil namun besar. Mereka berhasil mengenali musuhnya dan perlahan mengalahkan musuh-musuh mereka masing-masing sehingga menjadi sebuah kemerdekaan yang secara pribadi bahkan kemerdekaan sebuah bangsa, menjadi negara yang maju. Negara-negara tersebut seperti Denmark, Luksemburg, Swiss, Inggris, Prancis, Austria, Finlandia, Swedia, Norwegia, Jerman, dan negara-negara lainnya. (sumber: Kompas.com)

Tidak salah jika saya menyebutkan bahwa musuh kita sekarang adalah diri kita sendiri. Musuh kita adalah penjajah yang ada di dalam diri kita sendiri yang menjajah dengan lembut namun menyengsarakan, bukan hanya diri sendiri tapi orang lain bahkan bangsa kita. Tidak salah pula jika kita selalu menggaungkan istilah "mulai dari diri sendiri". 

Kita adalah garda terdepan melawan diri kita sendiri, musuh kita. Jika semua orang berhasil mengalahkan musuh terbesarnya yaitu sifat-sifat buruk dalam dirinya sendiri maka bisa dibayangkan Indonesia dengan jumlah penduduk lebih dari 275 Juta orang akan merdeka seutuhnya. 

Tak akan ada sampah di mana-mana, tak akan mudah berita hoaks tersebar di mana-mana, manusia-manusia akan sejahtera tanpa menunggu bantuan pemerintah, kasus korupsi tidak ada lagi, orang berhutang tidak ada lagi, dan bangsa kita akan menjadi bangsa yang maju seperti bangsa-bangsa yang tersebut di atas. Tak perlu besar-besar, cukup mengalahkan musuh kita masing-masing, diri kita sendiri

MERDEKA!!!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun