Mohon tunggu...
Aris Ramdhani
Aris Ramdhani Mohon Tunggu... Wiraswasta - panggil saja Aris

seorang lulusan dari Sosiologi Unsoed yang masih mencoba untuk menyenangi membaca buku dan menulis.

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Supporter: Dilema Cinta dan Eksploitatif

6 Agustus 2020   20:25 Diperbarui: 6 Agustus 2020   20:24 87
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bola. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

"sepakbola bukan hanya sebuah olahraga yang hanya identik dengan kasar namun terdapat cinta dan kepedulian".

Ungkapan diatas cukup untuk menggambarkan bagaimana kenyataan yang ada didalam sepakbola, karena dalam sepakbola kita diajarkan tentang suportivitas dimana menurut KBBI artinya adalah sikap adil terhadap lawan. Sebelum beranjak jauh barang tentu kita harus mengetahui terlebih dahulu istilah istilah yang ada dalam ungkapan tersebut. 

Menurut kamus umum bahasa Indonesia karya W.J.S. Poerwadarminta, cinta adalah rasa sangat suka atau sangat sayang atau sangat tertarik hatinya terhadap sesuatu. Sedangkan kepedulian yang berasal dari kata peduli menurut wikipedia adalah suatu tindakan yang didasari pada keprihatinan terhadap masalah orang lain. 

Dari pengertian diatas maka sangat wajar ketika pada akhirnya kata cinta dan kepedulian ini saling berkesinambungan, dimana kepedulian adalah wujud dari suatu rasa cinta, ketika manusia mempunyai rasa cinta yang sangat besar terhadap sesamanya maka itu akan berdampak pada kepedulian yang akan lebih besar pula. Supporter merupakan kelompok yang sangat dominan dalam kasus kecintaan dan kepedulian dalam sepakbola.

Suporter tentu menjadi hal yang tak terpisahkan bagi sepakbola, karena kesuksesan suatu klub adalah salah satunya dinilai dari banyaknya suporter dari klub tersebut, bahkan sepakbola pun dianggap menjadi olahraga yang menjadi unggulan karena memang banyaknya suporter yang ada dalam olahraga sepakbola. 

Bentuk dukungan yang diberikan oleh supporter terhadap klub yang dicintainya menjadi suatu wujud cinta dan kepedulian suporter terhadap tim yang didukungnya. 

Bentuknya pun beragam, sebatas datang ke stadion untuk memberikan dukungan langsung terhadap klub saat pertandingan, membentuk kelompok supporter, ada pula yang dengan melakukan kegiatan sosial atas nama kelompok supporter dari sebuah klub. Apapun yang dilakukan oleh supporter tentu tujuan nya jelas untuk memberikan dukungan terhadap klub yang dicintai serta mengenalkan kesan baik bagi klubnya.

Melihat sejarah terkait kecintaan terhadap suatu klub dan bentuk dukungannya, terdapat kisah menarik dari kisah supporter Tottenham dan Arsenal. Kecintaan masyarakat London terhadap Tottenham sangat dalam, sampai-sampai ketika muncul klub baru, Arsenal, mereka memboikot stasiun kereta api bawah tanah. Stasiun kereta api bawah tanah tersebut coba di ambil alih oleh klub arsenal dengan memasang logo arsenal di setiap sudutnya. 

kisah pemboikotan ini berawal dari ketidakrelaan warga London (supporter Tottenham) dengan hadirnya klub baru yang muncul dengan kekuatan modal yang lebih kuat, yang berpotensi untuk mengganggu Tottenham[1].  Kisah lain adalah antara supporter Glasgow Rangers dengan supporter Glasgow Celtic yang diselimuti oleh pertentangan keyakinan (protestan dan katolik), yang selalu diwarnai dengan pertarungan bagai gladiator ketika salah satunya menderita kekalahan[2].

Rasa cinta terhadap klub tidak salah, yang salah adalah ketika kecintaan itu berujung pada keributan antar suporter yang sampai menelan korban jiwa. Perlu digaris bawahi, bahwa adanya korban jiwa sebagai dampak kecintaan terhadap sebuah klub adalah fanatisme yang tidak benar. 

Sejatinya tidak ada yang lebih berharga dari sebuah nyawa, dan ini seharusnya dipahami oleh seluruh kelompok supporter. Banyaknya kasus persetertuan antar supporter yang berakibat pada hilangnya nyawa, tentu menjadi penilaian bahwa cinta dan kepedulian masih belum dapat dipahami secara benar oleh suporter. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun