Mohon tunggu...
A. Munandar
A. Munandar Mohon Tunggu... Penulis Independen

Sedikit Bicara Banyak Cerita

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kejayaan Nvidia-Tesla Runtuh Seketika Gara-gara China

2 April 2025   10:46 Diperbarui: 2 April 2025   10:46 81
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"China berpotensi untuk meniru dampak disruptifnya di EV ke bidang robot humanoid. Namun, kali ini disrupsi tersebut dapat meluas jauh melampaui satu industri, berpotensi mengubah tenaga kerja itu sendiri," kata Reyk Knuhtsen, analis di SemiAnalysis, sebuah perusahaan riset dan analisis independen yang mengkhususkan diri dalam semikonduktor dan AI, dikutip dari CNBC International, Minggu (30/3/2025).

China Menang Harga

Dalam catatan penelitian pada bulan Februari, Morgan Stanley memperkirakan bahwa biaya pembuatan robot humanoid saat ini dapat berkisar antara US$10.000 hingga US$300.000 per unit, mengingat konfigurasi dan persyaratan aplikasi hilir yang berbeda.

Namun, perusahaan-perusahaan China sudah mengalahkan pesaing AS dalam hal harga berkat skala ekonomi dan kemampuan manufaktur yang unggul, menurut Knuhtsen.

Misalnya, Unitree merilis robot humanoid G1 untuk konsumen pada bulan Mei dengan harga awal US$16.000. Sebagai perbandingan, Morgan Stanley memperkirakan bahwa biaya penjualan robot humanoid Optimus Gen2 Tesla bisa mencapai sekitar US$20.000, tetapi hanya jika perusahaan tersebut mampu meningkatkan skala, memperpendek siklus penelitian dan pengembangannya, serta menggunakan komponen hemat biaya dari China.

Unitree membuat gebrakan besar di bidang robot pada bulan Januari ketika 16 robot humanoid H1 dengan performa tertinggi bergabung dengan sekelompok penari manusia untuk merayakan Tahun Baru Imlek dalam sebuah demonstrasi yang disiarkan di televisi nasional.

China Menang Paten

Ada tanda-tanda bahwa kemajuan China dalam bidang robot jauh lebih maju. Catatan penelitian Morgan Stanley pada bulan Februari menemukan bahwa negara tersebut telah memimpin dunia dalam pengajuan paten yang menyebutkan "humanoid" selama 5 tahun terakhir.

China dilaporkan memiliki 5.688 paten humanoid atau jauh lebih banyak dibandingkan dengan 1.483 paten dari AS.

Pemain besar seperti Xiaomi dan pembuat kendaraan listrik, seperti BYD, Chery, dan Xpeng, juga terlibat dalam bidang robot humanoid.

"Penelitian kami menunjukkan bahwa China terus menunjukkan kemajuan paling mengesankan dalam bidang robot humanoid. Startup diuntungkan oleh rantai pasokan yang mapan, peluang adopsi lokal, dan dukungan pemerintah nasional yang kuat," kata catatan tersebut.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun