Sesaat berkilat tentangmu di hatiku
Meruntuhkan segala kefaktaan dunia fana
Menorehkan sisi-sisi keangkuhan
Menggeming di kubangan perasaan
Entah apa lagi yang harus ku luapkan
Entah apalagi yang harus diperdebatkan
Entah bagaimana lanjutan ikatan perasaan
Logikaku membual, arah hatiku tak sejalan
Kini...
Yang sudah terencana perlahan pucat memudar
Bukan lagi keharmonisan, melainkan kehampaan
Padahal, badai itu bisa saja menyembunyikan pelangi
Dari kejauhan angkasa yang mencampuri senyum cakrawala
Sang surya pun masih tersenyum dengan sinar hangatnya
Sedang aku? masih saja bergeming, mendekap dalam kubu mimpi
Mimpi seputih salju yang ternyata berganti selabirin lara
Mencekam pilu dalam bumbungan nestapa
Sampai kini...
Masih terlukis indah bayangmu di pelupuk mata
Merombak serbuan angin di palung kesakitan
Sampai aku terhenti dan tertawa
Tertawa atas hubungan konyol ini
Tentang kisah yang tak seharusnya ku tulis dalam bait-bait istimewa