Mohon tunggu...
Aris Heru Utomo
Aris Heru Utomo Mohon Tunggu... Penulis, Pemerhati hubungan internasional, sosial budaya, kuliner, travel, film dan olahraga

Pemerhati hubungan internasional, penulis buku Bola Bundar Bulat Bisnis dan Politik dari Piala Dunia di Qatar, Cerita Pancasila dari Pinggiran Istana, Antologi Kutunggu Jandamu. Menulis lewat blog sejak 2006 dan akan terus menulis untuk mencoba mengikat makna, melawan lupa, dan berbagi inspirasi lewat tulisan. Pendiri dan Ketua Komunitas Blogger Bekasi serta deklarator dan pendiri Komunitas Blogger ASEAN. Blog personal: http://arisheruutomo.com. http://kompasiana.com/arisheruutomo

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Pakaian Melayu untuk Hari Raya Idul Fitri

25 Maret 2025   07:25 Diperbarui: 25 Maret 2025   07:25 743
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Seperti kelaziman menyambut Hari Raya Idul Fitri, umat Muslim di berbagai belahan bumi, tidak terkecuali umat Muslim di Tawau, Malaysia, mulai sibuk dengan berbagai persiapan, mulai dari membersihkan rumah, menyiapkan makanan dan minuman yang akan disajikan hingga pakaian yang akan dikenakan.

Di Tawau, masyarakat terlihat mulai memadati pasar  untuk membeli aneka bahan makanan yang akan  dimasak dan mendatangi toko-toko pakaian, celana, sepatu.

Sebagai pendatang di Tawau dan tahun pertama berada di kota yang berada di Pantai Timur Sabah, Malaysia ini, saya mengamati perilaku warga Tawau menyambut Hari Raya Idul Fitri, salah satunya mencari bocoran mengenai  outfit pakaian yang akan dikenakan masyarakat Tawau.

Saya melihat berbagai toko pakaian mulai dipenuhi pengunjung, termasuk toko pakaian yang khusus menjual  pakaian Melayu.

Pakaian Melayu adalah pakaian tradisional yang dikenakan oleh masyarakat Melayu di Malaysia, Indonesia, Singapura, dan Brunei.

Pakaian ini memiliki banyak variasi dan gaya yang mencerminkan budaya dan tradisi Melayu.

Ada beberapa jenis pakaian Melayu  yang biasa dikenakan yaitu  Baju Melayu, Baju Kurung, Kain Songket, Samping, Tanjak dan Baju Kebaya.

Baca juga: Lebaran Tidak Mudik

Baju Melayu adalah pakaian tradisional Melayu yang terdiri dari baju panjang yang longgar dan celana panjang yang lebar.

Baju Kurung adalah pakaian tradisional Melayu yang terdiri dari baju panjang yang longgar dan celana panjang yang lebar, yang dihiasi dengan corak-corak tradisional Melayu.

Kain Songket adalah kain tradisional Melayu yang dihiasi dengan corak-corak emas dan perak.

Samping adalah kain yang digunakan untuk mengikat pinggang, yang biasanya dikenakan oleh pria Melayu.

Tanjak adalah hiasan kepala yang dikenakan oleh pria Melayu, yang biasanya terbuat dari kain atau logam.

Baju Kebaya adalah pakaian tradisional Melayu yang dikenakan oleh wanita, yang terdiri dari baju panjang yang longgar dan celana panjang yang lebar.

Dari sekian banyak toko pakaian yang saya amati, salah toko pakaian yang paling ramai dikunjungi adalah Toko Tekstil dan Pakaian BTC. Dari papan nama toko dan iklan yang tertulis di spanduk dan banner diketahui bahwa toko BTC ini merupakan tokoh yang khusus menjual tekstil dan aneka busana Muslim, termasuk pakaian Melayu.

Saat berada di salah ruangan, saya melihat seorang ibu tengah memilih baju kurung berwarna merah dengan corak bunga yang cantik. Baju kurung tersebut dihiasi dengan manik-manik yang berkilauan dan benang emas yang elegan.

Di keranjang brlanjaan yang ada di dekatnya tampak sepotong kain songket berwarna emas dengan corak yang rumit dan indah.

Ketika saya cermati dengan seksama, ternyata ibu tersebut adalah teman istri, sebut saja namanya Ibu Syarifah. Karena kenal, saya dan istri pun kemudian menyapanya dan berbincang-bincang.  

Dari perbincangan dengan ibu Syarifah, saya kemudian tahu bahwa ia datang bersama kedua anaknya yang sudah remaja untuk membeli pakaian menyambut Hari Raya Idul Fitri.

Kedua anak Ibu Syarifah juga membeli pakaian baru. Anak yang lelaki telah memilih baju Melayu yang berwarna biru dengan kain songket yang berwarna merah, sedangkan anak perempuannya  memilih baju kurung berwarna hijau dengan kain songket yang berwarna emas.

Menurut Ibu Syarifah, di saat Hari Raya Idul Fitri nanti,  ia dan keluarganya akan berangkat bersama-sama dari rumahnya ke Masjid Raya Al Khautar, masjid terbesar di Tawau untuk melakukan solat Idul Fitri bersama-sama.

Mereka berencana untuk mengenakan pakaian indah dan elegan yang mereka beli hari ini, dan merayakan hari raya dengan gembira dan penuh makna.

Selanjutnya, usai shalat Idul Fitri, Ibu Syarifah dan keluarganya berkumpul di rumah mereka. Dengan tetap mengenakan pakaian Melayu, mereka pun menikmati hidangan khas Melayu yang telah disiapkan seperti sayur ketupat, rendang, lemang dan kuih bahulu.

Setelah itu menerima kunjungan sanak saudara dan tetamu lainnya. Sebagai yang tertua di keluarga, keluarga Ibu Syarifah akan kedatangan banyak tamu, seperti keluarga adik-adiknya, keluarga adik bapak ibunya dan sebagainya.

"Seperti tahun-tahun sebelumnya, pada hari raya tersebut mereka mengenakan outfit pakai Melayu," ujar ibu Syarifah mengakhir perbincangan di toko BTC dan kemudian pamit dari hadapan kami.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun