Mohon tunggu...
Aris Heru Utomo
Aris Heru Utomo Mohon Tunggu... Diplomat - Penulis, Pemerhati Hubungan Internasional, kuliner, travel dan film serta olahraga

Penulis beberapa buku antara lain Bola Bundar Bulat Bisnis dan Politik dari Piala Dunia di Qatar, Cerita Pancasila dari Pinggiran Istana, Antologi Kutunggu Jandamu. Menulis lewat blog sejak 2006 dan akan terus menulis untuk mencoba mengikat makna, melawan lupa, dan berbagi inspirasi lewat tulisan. Pendiri dan Ketua Komunitas Blogger Bekasi serta deklarator dan pendiri Komunitas Blogger ASEAN. Blog personal: http://arisheruutomo.com. Twitter: @arisheruutomo

Selanjutnya

Tutup

Cerita Pemilih Artikel Utama

Menjadikan Kehadiran Artis untuk Membuat Politik Indonesia "Agak Laen"

27 Februari 2024   08:45 Diperbarui: 28 Februari 2024   01:48 690
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: Kompas.com

Muncul kekhawatiran bahwa akan ada penekanan pada aspek hiburan dalam konteks politik, di mana penampilan, citra, dan narasi yang menarik menjadi lebih penting daripada substansi kebijakan atau visi politik.

Artis yang populer dan kehadiran media yang kuat dapat menarik perhatian besar, tetapi konten politik mereka mungkin lebih berfokus pada pengemasan yang menarik daripada kebijakan konkret atau pemecahan masalah nyata.

Lebih jauh muncul pula kekhawatiran akan adanya penggunaan popularita artis untuk tujuan komersial. Artis akan memanfaatkan kehadiran politik mereka untuk mempromosikan merek atau produk tertentu. Hal ini bisa menciptakan persepsi bahwa partisipasi mereka dalam politik lebih bermotifkan pemasaran diri daripada perjuangan untuk kepentingan publik.

Pada akhirnya, tidak ada jalan lain bagi seorang artis yang ingin terjun ke bidang politik selain meningkatkan kompetensi dan kualifikasinya. Adalah tugas parpol pengusungnya untuk memberikan pembekalan dan pendampingan politik yang memadai secara berkala dan berkesinambungan. Sehingga ketika mulai duduk di Senayan bisa langsung gaspol.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerita Pemilih Selengkapnya
Lihat Cerita Pemilih Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun