Mohon tunggu...
Aris Heru Utomo
Aris Heru Utomo Mohon Tunggu... Diplomat - Penulis, Pemerhati Hubungan Internasional, kuliner, travel dan film serta olahraga

Penulis beberapa buku antara lain Bola Bundar Bulat Bisnis dan Politik dari Piala Dunia di Qatar, Cerita Pancasila dari Pinggiran Istana, Antologi Kutunggu Jandamu. Menulis lewat blog sejak 2006 dan akan terus menulis untuk mencoba mengikat makna, melawan lupa, dan berbagi inspirasi lewat tulisan. Pendiri dan Ketua Komunitas Blogger Bekasi serta deklarator dan pendiri Komunitas Blogger ASEAN. Blog personal: http://arisheruutomo.com. Twitter: @arisheruutomo

Selanjutnya

Tutup

Analisis Artikel Utama

Absennya Pembahasan Konsep Trisakti Bung Karno dalam Debat Kedua Cawapres

22 Januari 2024   07:32 Diperbarui: 23 Januari 2024   14:34 384
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Debat Keempat Pilpres 2024 mengangkat tema terkait pembangunan berkelanjutan, sumber daya alam, lingkungan hidup, energi, pangan, agraria, masyarakat adat dan desa. (ANTARA FOTO//M Risyal Hidayat/tom via kompas.com)

Debat keempat yang menghadirkan tiga calon wakil presiden (cawapres) yaitu Cawapres 01 Adbul Muhaimin Iskandar, Cawapres 02 Gibran Rakabuming Raka dan Cawapres 03 Mohammad Mahfud MD, berlangsung pada Minggu (22/01/2024).

Seperti tujuan debat sebelumnya, debat kali ini pun bertujuan untuk mengetahui visi, misi dan program para Cawapres dalam menanggapi substansi debat, yang kali ini mengenai tema pembangunan berkelanjutan, sumber daya alam, lingkungan hidup, energi, pangan, agraria, masyarakat adat dan desa.

Ketujuh tema debat ini saling terkait satu sama lain sehingga para cawapres mempunyai keleluasaan untuk mengeksplorasi tema-tema tersebut sesuai dengan konsep-konsep pembangunan yang dikuasainya, salah satunya adalah konsep "Trisakti" yang dulu pernah diperjuangkan Bung Karno pada masa awal kemerdekaan.

Konsep Trisakti muncul selintas pada sesi tanya jawab antarkadidat ketika Cawapres 03 Mohammad Mahfud MD menyinggung soal janji Presiden Joko Widdo (Jokowi) untuk tidak mengimpor komoditas pangan pada debat capres 2019. 

Mahfud bertanya kepada Cawapres 02 Gibran Rakabuming Raka soal konsep Trisakti dan kaitannya dengan kemandirian (bangsa). Sayangnya pertsanyaan soal Trisakti tidak mendapatkan respon.

Padahal pembahasan tentang konsep Trisakti ini pernah mengemuka di masa Pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Wakil Presiden Jusuf Kalla. 

Pada saat itu Presiden Jokowi kerap menggaungkan keinginan untuk mengembalikan konsep Trisakti Soekarno atau Bung Karno yang dikenalkan di awal kemerdekaan Indonesia.

Dalam buku 'Maulwi Saelan Penjaga Terakhir Soekarno' yang ditulis Asvi Warman Adam, mantan ajudan Bung Karno, Maulwi Saelan menyebutkan bahwa konsep Trisakti pertama kali diperkenalkan oleh Bung Karno saat pidato peringatan 17 Agustus 1964.

Konsep Trisakti berangkat dari pemikiran bahwa sebuah bangsa yang merdeka dan berdaulat perlu dan mutlak memiliki tiga hal, yakni berdaulat di bidang politik, berdikari (berdiri di atas kaki sendiri) di bidang ekonomi, dan berkepribadian di bidang kebudayaan.  

Kehadiran tiga hal tersebut di atas, dipicu karena pengalaman penjajahan di Indonesia yang berdampak pada rusaknya mental bangsa, sistem perekonomian yang tergantung pada pasokan asing, serta mental terjajah yang menggerus budaya bangsa sehingga melupakan semangat gotong royong yang menjadi modal sosial dalam meneguhkan solidaritas politik maupun ekonomi Indonesia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun