Mohon tunggu...
Aris Wica
Aris Wica Mohon Tunggu... Editor - Penikmat kopi

simple

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Apa Maumu Tuan?

4 Juli 2019   19:15 Diperbarui: 4 Juli 2019   19:20 11
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: republika.co.id

Sumpah serapahmu menyerang, Bagai deru peluru menerjang
Tak mengenal sasaran terus memburu dengan kejam

Apa maumu Tuan?
Tak puaskah dengan keadaan?
Hingga tak sungkan membinasakan
Lidah tajam menyayat, hingga telinga tak kuat

Bukan kami takut melawan
Mengumpulkan kesabaran, menyadari kefanaan
Kami ini kawan, bukan binatang buruan!

Membalas juga tak membuat tenang
Ini bukan soal unjuk kekuatan
Senjata ditodongkan, raga kami jadi sasaran
Beginikah ganasnya kehidupan?

Kami mungkin mati
Tapi, kaupun akan mati Tuan
Biar di hari penghakiman
Tuan menatap dan ingat saat kami mangkat
Dengan senjata yang berat
Dibungkam, tapi kami tak melawan

Biar waktu yang menunjukkan
Kami mati tanpa kesia-siaan

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun