Mohon tunggu...
Ariq Merdiansyah
Ariq Merdiansyah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Yippe Ki Yay

Hooman(ist?)

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Hiruk Pikuk Si Pengguna Commuter Line

1 November 2023   16:44 Diperbarui: 1 November 2023   17:07 190
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bagi lo yang kerja, tentunya akan menjadi hari yang berat ketika awal berangkat kerja naik KRL sudah ada masalah kayak senggolan sama orang sampai amit-amit dijambret/kemalingan barang berharga. 

Momen desak-desakkan lah menjadi momen yang tepat bagi para pelaku kejahatan, kejahatan seksual maupun maling. Dengan memanfaatkan momentum yang ramai desak-desakka menjadikan kita lenga dengan barang bawaan dan tidak sadar ketika kita sedang (mungkin) dilecehkan seseorang. Gue sih berharap ya kejadia ga enak diatas itu ga perna terjadi lagi. 

Tapi ada satu kejadian unik yang pernah gue alami ketika menggunakan KRl. Pada suatu sore, gue naik KRL dari stasiun Bekasi menuju Cikarang, keadaan saat itu memang ramai, karna kebetulan pada jam pulang kerja. Gue posisi nya dapat duduk, adem ayem gaaada sampe suatu saat sampai stasiun tambun, gue ngeliat ibu-ibu ternyata tidak kebagian tempat duduk, dengan inisitif gue gue tawarin tempat duduk yang gue dudukin ke ibu tersebut. 

Salahnya gue, gue ga hanya memanggil ibu tersebut, gue sedikit memegang lengan ibunya karna posisi nya tuh rame banget jad suara gue ga kedengeran mungkin jadi mau ga mau gue tepok tangan ibu itu buat nawarin duduk, tapi lo tau apa yang terjadi? yap ibu itu ketus ke gue dan menganggap gue melakukan tindakan yang engga-engga, beruntungnya penumpang yang lain yang tahu apa tujuan gue sedikit banyak melakukan pembelaan buat gue. 

Gue jadinya ga dipojokin dah tuh, selang beberapa saat kegaduhan tersebut di tenangkan oleh security kereta, security tersebut akhrinya menerima alasan gue menepuk tangan ibu itu karna memang gue dibela oleh orang disekitar.

Pada akhirnya sepertinya ibu itu pun malu dan pindah gerbong dengan muka yang masih jengkel ke gue. Cuman beberapa penumpang malah nenangin gue dan bilang "sabar ya mas" hahaha asli itu hal paling aneh yang pernah gue alami selama naik kendaraan umum khususnya KRL.


Mungkin tindakan ibu itu tidak sepenuhnya salah, kita gatau mungkin ibu tersebut mempunyai trauma masa lampau yang terjadi yang menjadikan nya sangat hati-hati ketika anggota tubuhnya terpegang oleh orang lain. Kehati-hatian tersebut lah yang menjadikan pelaku kejahatan semakin kecil kemungkinannya untuk melakukan tindakan kejahatan. 

Selain tindakan kejahatan, bersenggolan dan berebut tempat duduk pun bisa menjadi pemicu keributan loh. Pada setiap gerbong kereta itu terdapat tempat duduk prioritas yang dikhususkan untuk ibu hamil, lansia, berkebutuhan khusus dan ibu membawa bayi. 

Sebenanrnya untuk 4 oarng tadi pun ketika kita berhadapanya sebisa mungkin kita kasih tempat duduk ke mereka meskipun kita duduk di tempat duduk bisa bukan tempat duduk prioritas. 

Namun, bukan manusia namanya kalo ga ada kejadian aneh per harinya, pernah suatu waktu mungkin bapak bapak ini belum pernah menaiki transportasi umum seperti KRL, jadi beliau ini duduk namun di sebelah kiri dan kanannya ditaruh lah tas ransel dan koper dia, sontak hal tersebut menjadikan pelanggan lain naik pitam. 

Awalnya ada mba mba memeringati bapak tersebut dengan baik dan menjelaskan bahwa hal tersebut adalah egois karna sebenarnya tempat barang itu ada di atas.naun bapak itu malah arah dan berargumen bahwa dia telah bayar jadi bisa aja dia melakukan al tersebut dengan seeak hatinya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun