Pembuatan Alat Pemisah Kotoran Kambing Sebagai Penunjang Ternak Kambing di Desa Subah

Tim I KKN UNDIP tahun akademik 2024/2025 telah menyelenggarakan program kerja dengan tema "Perancangan Fasilitas Penunjang Ternak Kambing Desa Subah berupa Pengumpul Kotoran Kambing" pada 6 Februari 2025. Program ini dilaksanakan di Desa Subah, Kecamatan Subah, Kabupaten Batang dan berjalan dengan baik.

Muhammad Ariq Athalah selaku anggota TIM I KKN UNDIP pun turut ambil bagian dalam program kerja ini dengan membantu menyukseskan pembuatan alat pemisah kotoran kambing yang nantinya akan digunakan di kandang kambing milik Desa Subah.

Proses awal dari program kerja ini adalah dengan melakukan survei secara langsung untuk melihat kondisi dari kandang kambing yang dikelola oleh masyarakat Desa Subah dan juga menghitung ukuran dari kendang kambing. Selain itu, TIM I KKN UNDIP juga berbincang-bincang dengan warga sekitar terkait potensi ekonomi dari kotoran kambing yang dijadikan pupuk.

Setelah survei selesai, TIM I KKN UNDIP merancang alat yang akan digunakan untuk memisahkan kotoran kambing yang padat dan yang basah sehingga kotoran tersebut tidak terkontaminasi. Setelah perancangan selesai, Muhammad Ariq Athalah dan anggota TIM I KKN UNDIP mempersiapkan bahan-bahan yang akan digunakan dalam pembuatan alat pemisah kotoran kambing yang diantaranya adalah kayu, pipa, paranet, dan talang air sebagai bidang miring dari alat pemisah kotoran kambing.

Proses Pemasangan Pondasi dari Alat Pemisah Kotoran Kambing

Muhammad Ariq Athalah membantu dalam pemotongan dan pemasangan kayu yang digunakan dalam pembuatan alat pemisah kotoran kambing. Setelah proses pembuatan selesai, dilakukan pemantauan selama beberapa hari apakah alat yang dibuat bekerja dengan baik. Hasil akhir yang diterima adalah alat pemisah kotoran kambing tersebut dapat bekerja dengan baik sehingga kotoran kambing tidak terkontaminasi oleh tanah dan kotoran cair.

Hambatan yang terjadi di lapangan antara lain cuaca yang kurang mendukung dikarenakan hujan selama berhari-hari sehingga sulitnya akses ke kandang yang alasnya berupa tanah basah. Dan juga ukuran bahan dari alat yang cukup besar sehingga sulit untuk dibawa ke lokasi kandang kambing. Diharapkan dengan adanya alat ini dapat membantu perekonomian desa yaitu dengan pembuatan pupuk dari kotoran kambing yang tidak terkontaminasi oleh tanah.