Mohon tunggu...
Ario Rafni Kusairi
Ario Rafni Kusairi Mohon Tunggu... Supir - Manusia

Kaum Rebahan

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Bunuh Diri, Why?

5 Desember 2021   20:57 Diperbarui: 5 Desember 2021   21:35 701
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi, sumber: medcom.id

Baru-baru ini, Kita mendapatkan kabar pilu, sebuah kejadian yang menunjukkan kemunduran peradaban di Negara Kita. Kabar bunuh dirinya Adinda Novia Widyasari yang disebabkan oleh rentetan peristiwa yang sudah ditangani oleh pihak yang berwajib.

Membahas bunuh diri, mengingatkan Saya dengan tugas UAS Teori-teori Sosial di semester V, yang mana dalam tugas tersebut diperintahkan untuk membahas tentang teori-teori sosial dari masing-masing sosiolog yang sudah dibahas. 

Salah seorang Best41 Saya, membahas tentang "Suicide", sebuah teori yang dikemukakan oleh Emil Durkem (baca. Emile Durkheim), begitu teman-teman Saya menyebut. You know Suicide? Artinya bunuh diri.

Emil Durkem menganggap bunuh diri merupakan suatu tindakan individu yang dipengaruhi oleh faktor sosial, bukan psikologi atau kejiwaan seseorang. 

Namun, dari faktor sosial inilah kemudian mempengaruhi psikologi seseorang untuk nekat bunuh diri. Maka dari itu, Emil membagi bunuh diri menjadi empat tipe, yakni Egoistic Suicide, Altruism Suicide, Anomie Suicide, Fatalistic Suicide.

1. Egoistic Suicide

Ilustrasi, sumber: medcom.id
Ilustrasi, sumber: medcom.id

Egoistic Suicide merupakan bunuh diri yang didasari atas lemahnya hubungan sosial dengan orang-orang di sekitar, sehingga muncullah perasaan kesepian dan kesendirian. Dalam pengertian ini, bisa dipetakan menjadi dua kasus, 1) Seseorang yang individualistik, dan 2) mengucilkan seseorang dalam kelompok atau kurangnya dukungan terhadap individu tersebut.

2. Alturism Suicide

Ilustrasi Seppuku, sumber Youtube.com/SanjiG66Channel
Ilustrasi Seppuku, sumber Youtube.com/SanjiG66Channel

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun